33. Teman Baik

10 4 0
                                    

"Pah, Nisa udah pulang. Apa Papa bisa jemput Nisa?"

"Papa tidak bisa, nak. Pekerjaan papa belum selesai. Papa akan telpon pak mamang untuk menjemputmu."

"Makasih pah. Nisa tutup telponnya dulu yah, pah. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam "

Tut tut tut

"Nisaaa!" pekik Ria

Merasa di panggil Nisa pun kemudian berbalik ke belakang dan menyimpan ponselnya di tasnya.

"Ria? Ada apa? Ehh ada Tia dan juga Meli."

"Lo ada waktu nggak hari ini? Kita mau ngajak lo jalan-jalan," ucap Ria

"Mmm ada. Apa nggak papa kalau aku di ajak?" tanya Nisa tidak enak.

"Nggak kok. Lagian kita ingin merayakan kedatangan lo di sekolah ini," ucap Meli

"Ahhh benarkah?? Kalian baik banget!" seru Nisa.

"Yasudah kalau gitu, ayo berangkat," ucap Tia

"Sekarang? " tanya Nisa

Tia, Meli dan Ria tersenyum kemudian mengangguk.

"Mmm bagaimana kalau kita balik ke rumah masing-masing untuk mengganti seragam kita dulu?" saran Nisa.

"Nggak perlu kita ke mall aja beli baju," Ucap Tia

"Uu uummm," angguk Ria dan Meli.

"Baiklah," ucap Nisa yang juga mengangguk.

"Oke kita berangkat pake mobil gue aja," ucap Ria

"Yap!"

Nisa, Ria, Tia dan Meli sudah masuk ke dalam mobil. Nisa duduk di depan bersama Ria dan Tia duduk di belakang bersama Meli.

"Beda yah," gumam Nisa melihat ke luar jendela mobil.

"Beda apa Nis?" Tanya Ria.

"Ehhh." Nisa menoleh dan menyadari perkataannya barusan di dengar oleh Ria padahal dia hanya bergumam.

"Suasananya beda dengan kampung halamanku," ucap Nisa tersenyum.

"Kampung halaman? Emangnya kampung halaman lo dimana, Nis? Bukan di Jakarta?" tanya Meli.

Nisa menggeleng

"Bukan, kampung halamanku di Sulawesi Selatan" ucap Nisa

"Haaaaa!" kaget Ria, Meli dan Tia.

"Ke-kenapa? "

"Makassar? Ja-jauh banget!" ucap Tia.

"Yah begitulah," pasrah Nisa.

"Kok bisa lo pindah sekolah ke Jakarta?" tanya Tia

Nisa menunduk, ia kembali ingat masa lalunya, masa yang ingin di lupakannya.

"Mmm panjang ceritanya sih," ucap Nisa berusaha tetap tersenyum.

"Ohh gitu," ucap Tia manggut-manggut

"Kenapa yah kok gue merasa kalau Nisa berusaha tersenyum saat Tia bertanya tentang kepindahannya? Apa ada sesuatu yang membuatnya sedih sebelum pindah kesini? " batin Ria

"Kita udah sampai di mall, yuk kita beli baju dulu," Ucap Ria turun dari mobil.

Nisa, Meli dan Tia juga turun dari mobil. Mereka berempat pun berjalan masuk ke dalam mall.

Tapi sebelum sampai, Nisa kembali menelpon ayahnya.

"Assalamualaikum pah."

"Wa'alaikumsalam Nisa. Ada apa? Apa pak mamang belum menjemputmu?"

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang