18. kebencian Aisyah

21 7 0
                                    

Saat Nisa sadar yang pertama dia lihat adalah ruangan yang penuh dengan bercat putih. Dia meringis saat merasakan pusing di kepalanya. Saat Nisa menoleh ke seluruh sisi ruangan ini, ia tidak melihat siapa-siapa. Sampai tatapannya tertuju ke arah sofa yang terdapat mamanya sedang tidur pulas.

"Ma... Ma-ma" ucap Nisa yang terdengar serak dan terbata-bata.

Yanti mendengar seseorang memanggilnya. Perlahan matanya terbuka dan mendapatkan putrinya yang sudah sadar.

"Sayang kamu sudah sadar?"

Nisa mengangguk

"Ma aku dimana?"

"Kamu di rumah sakit sayang. Mama panggil dokter dulu yah"

"Nggak usah ma, Aisyah mana? " 

"Aisyah? Aisyah siapa nak? "

"Aisyah sahabat aku ma, tolong panggilin Aisyah yah, mah."

"Iya sayang.  Mama keluar dulu yah untuk menelpon pembina asrama kamu"

"Iya ma"

Yanti lalu mengecup kening Nisa kemudian berjalan keluar dan menelpon pembina asrama Nisa.

"Halo Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam maaf dengan ibu siapa?"

"Saya dengan ibunya Nurul Annisa"

"Oh ibunya Nisa. Iya bu ada apa yah? Ada yang perlu saya bantu"

"Begini bu, anak saya ingin ketemu dengan Aisyah"

"Sebaiknya ibu mengatakan langsung kepada Aisyah"

"Iya bu makasih yah"

Pembina aspuri( asrama Putri)  pun langsung memanggil Aisyah dan memberikan ponsel itu kepada Aisyah.

"Halo Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Ada apa yah tante? "

"Kamu bisa pergi ke rumah sakit nak?  Nisa ingin ketemu kamu"

***

Aisyah pov

"Kamu bisa pergi ke rumah sakit nak? Nisa ingin ketemu kamu"

'Untuk apa sih Nisa mau ketemu gue? tidak cukup apa dia buat gue sakit hati. Pake bantuan mamanya segala'  batinku

"kayaknya ngk bisa tante soalnya aku ada urusan," bohong ku

"Tante mohon nak kamu ke rumah sakit, yah. Pas Nisa bangun dia langsung nanyain kamu"

'Gue iri dengan Nisa yang memiliki ibu yang selembut tante'

"Tante jangan memohon seperti ini. Tante lebih tua dari pada aku"

"Tidak papa, sayang. Tante akan lakuin apapun itu untuk membuat Nisa bahagia"

'Ini nggak adil semua orang menyayangi lo, Nisa. Gue semakin benci sama lo!  Gue benci lo! '

'Nak? Kamu masih ada disana kan? '

"Iya tante masih"

"Kamu mau kan ke rumah sakit? "

"Iya tante aku akan segera kesana"

"Makasih yah nak"

"Iya tante"

*****

Setelah menempuh 30 menit perjalanan, akhirnya Aisyah pun sudah sampai dan berjalan ke ruangan Nisa.

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang