35. Kambuh?

10 4 0
                                    

" ke kantin kuy" ucap Tia

"Yuk! " ucap Nisa, Ria dan Meli

Saat sampai di kantin, kantin terlihat ramai. Semua berdesak-desakan mengantri untuk membeli makanan.

"Ramai banget yah" ucap Nisa

"Seperti biasanya, selalu ramai, Nis" ucap Ria

"Ohh gitu yah. Kalau gitu kita cari tempat duduk dulu" ucap Nisa mendapat anggukan Ria, Tia dan Meli.

Pandangan mereka mencari-cari tempat kosong untuk di tempati, tapi semua sudah penuh.

Nafas pasrah keluar dari mulut mereka.

"Pada akhirnya kita makan di kelas" ucap Meli

"Tumben otak lo encer"

"Bukannya otak gue memang encer dari dulu? Tidak seperti lo yang mikir aja ngk pernah"

"Huftsss, udah deh kalian. Kita mau makan bukan bertengkar" ucap Ria melerai Tia dan Meli

"Yaudah kalian mau makan apa? Biar aku yang pesanin" ucap Nisa

"Jangan kamu deh, Nis. Kan kamu baru disini. Biar aku aja" ucap Ria

"Baiklah"

"Ehhh itu ada tempat yang kosong" tunjuk Tia pada tempat yang paling pojok.

Tatapan Nisa beralih ke tempat itu, dia ingat bahwa tempat itu sebelumnya adalah tempat Gilang dkk nya

"Yaudah kalian kesana dulu, gue mau pesan makanan. "

Nisa, Tia dan Meli kemudian berjalan menuju tempat itu. Sebelum mereka sampai, mereka berpapasan dengan Gilang dkk.

Gilang menatap mereka, terlebih kepada Nisa. Nisa yang merasa di tatap langsung memalingkan wajahnya ke samping.

Saat Gilang dkk sudah jauh, Zaenal angkat bicara.

"Itu murid baru kan? "

"Ck! dasar goblok dia sekelas sama kita, masa lo ngk tau" ucap wawan

"Pantas sih, karena lo sering bolos"sambung wawan

"Heh santai dong, gue cuman ngk sadar aja. Saat melihat dia, gue tiba-tiba terpukau. Sumpah dia cantik banget! "

"Alay lu! " ucap wawan

***

"Nih makanannya"

"Makasih yah, Ri" ucap Nisa

"Thanks"

"Makasih Ria cantik"

Ria mengangguk dan duduk di samping Nisa.

"Ini" ucap Nisa melihat makanannya.

"Kenapa Nis? "

"Ahh ngk pp, Ria" ucap Nisa. Wajahnya pucat melihat makanannya. Terlihat nasi gorengnya berwarna merah, dan sudah di pastikan ini pedas. Nisa memang suka makan kalau ada cabe nya. Tapi, ini terlihat lebih pedas.

Nisa perlahan menyuapkan makanannya di mulutnya. Ia bisa menahan rasa pedas itu di lidahnya, tapi di dadanya ia tidak bisa.

"Uhuk uhuk"

"Nis, lo ngk pp?" ucap Ria memberikan air minum.

"Uhuk uhuk" ucap Nisa memukul dadanya sendiri.

"Nis, lo kenapa? " ucap Tia dan Meli ikut khawatir

"Uhuk uhuk, panas...sakit... " Nisa terus memukul dadanya.

"Nisa jangan lakukan itu, nanti dadamu sakit"

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang