Beberapa bulan telah berlalu setelah perkenalan itu. Sekarang Nisa sudah akrab dengan teman sekelasnya dan memahami setiap sifat yang di miliki oleh teman-temannya. Terlebih lagi dengan Aisyah. Nisa dan Aisyah sekarang telah bersahabat.
Seperti sekarang ini guru mata pelajaran tidak masuk. Semua bersorak gembira, kemudian melakukan kegiatannya masing-masing. Tidur di kelas, berbincang-bincang, belajar, baca buku dan banyak lagi.
Sedangkan Nisa lebih memilih memperhatikan mereka sambil tersenyum saat teman-temannya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aisyah yang melihat kelakuan Nisa kemudian menatap Nisa lekat dan mencoba menghalangi Nisa dari pandangannya.
"Iss kenapa sih syah?" ucap Nisa kesal karena Aisyah mencondongkan tubuhnya di depan Nisa sehingga pandangan Nisa tertuju kepada Aisyah.
"Lo yang kenapa Nis, senyum terus dari tadi," ucap Aisyah kemudian duduk di kursinya kembali
" Heheh aku perhatiin penghuni yang ada disini," ucap Nisa
"Haaaaa apa jangan- jangan lo bisa lihat hantu? Mereka dimana sekarang? Ada berapa di ruangan ini? Nggak ada di dekat gue kan?" takut Aisyah
"Aku manusia normal kali, kalaupun aku bisa lihat hantu mungkin aku sudah teriak-teriak histeris"
"Lah terus lo tadi ngomong penghuni kelas ini."
"Yang aku maksud penghuni itu yah kita-kita ini"
"Oh gitu terus alasan lo senyum terus kenapa? Gue risih tau nggak lihat lo senyum-senyum sendiri seperti orang yang tidak waras. "
"Yeeee aku waras kali syah. Aku senyum itu karena melihat teman sekelas kita. Tuh semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing"
"Kurang kerjaan banget Nis perhatiin mereka. "
Nisa hanya terkekeh mendengar ucapan Aisyah.
Kring kring
Bel istirahat sudah berbunyi semua penghuni kelas berhamburan keluar.
"Nisa!" teriak seseorang
"Ehh iya? "
"Kamu di panggil bu Wati di ruang guru. "
"Oh iya" ucap Nisa dan orang itu pun sudah kembali ke kelasnya.
"Syah kamu duluan aja ke kantin, aku ke ruang guru dulu."
"Oke" jawab Aisyah
*****
Setelah sampai di ruang guru, Nisa langsung mengucapkan salam dan masuk.
"Assalamu alaikum. "
"Wa'alaikum salam. "
"Nisa kesini" ucap bu Wati
"Ada apa yah bu panggil saya?" tanya Nisa setelah sampai di hadapan Bu Wati
"Begini Nisa nanti pelajaran 7 dan 8 siap-siap kamu ulangan pelajaran matematika tentang pelajaran minggu lalu, kasi tau teman-temanmu yang lain," ucap bu Wati
"Iya bu"
"Itu saja yang mau ibu sampaikan. " ucap bu Wati
"Yasudah bu Nisa pamit dulu. Assalamualaikum. "
"Wa'alaikum salam"
Setelah memanggil teman sekelasnya, Nisa pun kemudian menyampaikan kepada teman-temannya untuk siap-siap ulangan matematika.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya minta maaf kepada teman-teman sekalian karena telah menyita waktu istirahat kalian. Tapi, ini adalah amanat yang harus saya sampaikan. Untuk pelajaran matematika di harapkan kepada teman-teman sekalian untuk siap-siap ulangan matematika tentang pelajaran minggu lalu. Sekian dan terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. "
"Haaaaa ulangan?!"
"Kok ulangan mendadak sih"
"Gue belum belajar"
"Gue belum mengerti materinya "
"Haishhh"
"Nyebelin"
"Ulangan lagi ulangan lagi"
"Resiko sekolah mah gini"
"...."
"...."
"...."
Semua mengeluh karena Bu Wati memberikan ulangan mendadak. Setelah merasakan kebahagiaan karena pelajaran 3 dan 4 guru mata pelajaran tidak masuk. Tapi sekarang mereka khawatir tentang ulangan matematika yang mendadak itu. Bukannya manis setelah pahit, tapi ini pahit setelah manis.
~~~~~~
Next kuy!
⇩⇩⇩
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kehidupan Nisa
RomansaKisah kehidupan yang sangat rumit yang harus dijalani oleh seorang gadis remaja. Hanya karena suatu kesalahpahaman membuat kehidupan gadis itu berubah. . . Oke lebih lanjutnya silahkan baca di cerita. Dan semoga disuka yah, ini cerita pertamaku. Ma...