13. Salah Paham

16 6 0
                                    

Nisa kemudian berusaha untuk duduk. Tapi, ia sangat kesusahan. Kepalanya terasa sangat berat. Berulang kali Nisa mencoba tapi bagaimana pun kepalanya sangat berat.

"Lo ngapain? " ucap seseorang khawatir membuat Nisa baring kembali dan menatap orang yang menghampirinya itu.

"Kak Fahmi ngapain kesini? " tanya Nisa balik

"Gue dengar lo sakit, jadi gue samperin lo," ucap Fahmi kemudian duduk di kursi dekat brangkas Nisa

"Mm gitu kak"

"Kenapa lo sendirian disini? Kenapa nggak ada yang jagain lo? Coba gue nggak datang, gue nggak akan tau kalau lo sendirian disini"

"Nggak papa kok kak, tadi disini ada Akram dan Aisyah tapi aku suruh mereka kembali ke kelas. Kasihan kak kalau mereka ketinggalan pelajaran gara-gara aku"

"Lo itu sakit, perlu ada yang jagain lo"

"Aku bukan anak kecil lagi kak, aku bisa jaga diri aku sendiri!"

"Lalu, yang tadi lo lakukan apa? Katanya bisa jaga diri sendiri, bahkan bangun pun kesusahan," ledek Fahmi

"Ihh kak Fahmi," kesal Nisa

"Yaudah gue suapin lo makan,"ucap Fahmi

Nisa kaget mendengar perkataan Fahmi. Apa dia tidak salah dengar jika Fahmi ingin menyuapinya? Mimpi apa dia semalam, ketosnya ingin menyuapinya.

"Tidak kak aku ngk mau!!! Nanti ada yang salah paham. Aku bisa sendiri"

"Yaudah kalau lo bisa sendiri. "

Nisa pun langsung menghadap ke samping dan mengambil makanannya dari Fahmi lalu dia simpan di dekatnya. Ia pun berusaha untuk menyuapi dirinya sendiri bahkan sampai makanannya terjatuh berulang kali.

Fahmi hanya memperhatikan Nisa. Fahmi sangat ingin untuk menyuapi Nisa tapi bagaimana pun apa yang di katakan Nisa ada benarnya. Pasti ada yang salah paham.

"Arghhhhh"

Nisa mengeluh karena dia tidak bisa menyuapi dirinya sendiri.

Fahmi yang mulai jengah melihat tingkah Nisa langsung mengambil alih sendok Nisa dan menyuapi Nisa. Nisa hanya bisa termenung dengan perlakukan Fahmi kepadanya. Dia tidak bisa menolak, mulutnya terasa keluh untuk menolaknya.

"Jadi ini maksud lo ingin sendiri?! "

Nisa yang mendengar itu langsung menoleh. Dia tau betul siapa orang yang bicara itu.

"Lo salah paham"

"Salah paham apa Nis? Tadi gue ingin suapi lo, lo nolak mentah-mentah. Sedangkan dia, lo langsung menerimanya," tunjuk Akram kepada Fahmi

"Ram bukan gitu Ram. Kamu benar-benar salah paham " ucap Nisa

"Lo bisa, jangan tunjuk gue seperti itu. Gue lebih tua dari lo," ucap Fahmi

"Lo kira gue bakalan percaya? apa yang tadi gue lihat, sudah menjadi buktinya. Gue ingin jadi laki-laki pertama yang akan suapi lo, tapi dia yang pertama suapi lo, Nis. Gue mikirin lo di kelas terus, gue khawatir, jadi gue samperin lo. Ehh ternyata udah ada yang jagain lo. Gue kecewa sama lo, Nis!!!! " ucap Akram tersenyum miris

"Ram tolong percaya sama aku. Kak Fahmi hanya berniat untuk menolong aku" ucap Nisa serak dan perlahan dia pun menangis

"Nggak usah menangis seperti itu. Gue nggak percaya dengan air mata buaya lo itu!"

"Rammm!!!" ucap Fahmi tersulut emosi

"Kapan lo di ajari bicara kasar sama perempuan seperti itu hah?! Ikut gue!" ucap Fahmi menarik kasar tangan Akram

Akram hanya mengikuti kemana Fahmi membawanya. Dia menyesal atas apa yang di katakan nya tadi. Perkataan itu langsung keluar dari mulutnya.

Fahmi menarik Akram sampai ke taman belakang Madrasah.

"Siapa yang ajari lo seperti itu Ram?!" ucap Fahmi emosi

"Sekarang lo salahkan gue?! Gue berkata seperti itu gara-gara lo! "

"LO NGGAK DENGAR APA YANG TADI NISA KATAKAN?! GUE HANYA MENOLONGNYA, RAM!! LO YANG SALAH KENAPA MENINGGALKAN NISA SENDIRI?!" ucap Fahmi

"DIA YANG MINTA!" ucap Akram yang juga emosi

Fahmi menghela nafasnya kasar, dia tidak mengerti dengan cara pemikiran Akram.

"Ram jika lo suka sama dia, lo harusnya jagain dia. Bukannya pergi setelah dia menyuruh lo pergi. Laki-laki itu harus bijak. Gue relakan Nisa demi lo. Tapi, jika lo nyakitin dia seperti tadi gue akan dekati dia lagi. Nisa sudah berulang kali mencoba untuk duduk, tapi dia tidak bisa. Gue ingin suapi dia karena dia kesusahan tapi dia juga menolaknya mentah-mentah. Dia takut jika ada yang salah paham. Akhirnya dia sendiri yang menyuapi dirinya. Tapi, gue lihat Nisa kesusahan, berulang kali makanannya jatuh. Gue yang melihatnya merasa kasihan, akhirnya gue menyuapinya. Tapi, lo tiba-tiba datang langsung marah. Jangan harap Nisa mau maafin lo Ram," jelas Fahmi beranjak pergi

Akram langsung terduduk lemas mendengarkan penjelasan Fahmi. Lagi-lagi dia yang salah.

"Kakkkk," lirih Akram yang masih terdengarkan oleh Fahmi.

Fahmi menghela nafas pelan kemudian kembali berdiri di depan Akram. Fahmi menyentuh kedua pundak Akram.

"Ram, lo adik gue. Nggak mungkin gue ingin merebut kebahagiaan lo. Memang saat pertama melihat Nisa gue ingin memperjuangkannya. Tapi setelah melihat lo begitu mencintai Nisa. Gue mundur Ram, demi lo. Sekarang gue anggap Nisa hanya sebagai adik gue. Lo nggak usah salah paham. Sekarang yang perlu lo lakukan adalah minta maaf sama Nisa," ucap Fahmi yang juga duduk di sebelah Akram dan mengelus pundak Akram.

"Gue harus bagaimana? Pasti Nisa benci sama gue" ucap Akram tanpa sadar menitihkan air mata.

Fahmi terkejut adiknya tiba-tiba menangis. Baru kali ini dia melihat adiknya menangis karena perempuan.

'Sepertinya lo sangat menyukai Nisa, Ram. Lo gadis yang hebat Nisa, mampu mengubah Akram seperti ini' batin Fahmi

~~~~~

Next kuy!
⇩⇩⇩

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang