47. Akun baru dan Mulai hidup baru!

6 4 0
                                    

Ainin berjalan menuruni tangga, ia hanya menggunakan piyama tidurnya. Saat sampai di meja makan, Ainin langsung tersenyum dan menyapa keluarganya.

Aditama, Sandra dan Alwi menatap Ainin heran. Apakah Ainin sudah baik-baik saja? Pasalnya dari kemarin dan sebelumnya keadaan Ainin masih jauh dari kata baik. Tapi ini? Apakah Nisa hanya berpura-pura baik saja? Atau apa?.

"Kenapa pah, mah, kak? " tanya Ainin saat melihat raut wajah keluarganya. Ainin pun perlahan duduk dikursi dan mulai mengambil nasi ke piringnya.

"Kamu baik-baik aja dek?" Ainin menoleh dan tersenyum

"Baik kok kak. Memangnya Ainin kenapa?"

"Mmmm ng-ngk kok dek"

"Ohh iya kak kapan kakak ke luar negeri? Kan kata kakak kemarin ingin berangkat hari ini? Kok ngk jadi?"

"Mau tinggal aja dulu dek "

"Jangan bilang kalau kakak nunda keberangkatan kakak gara-gara Ainin?"

"Jadi, sebenarnya hari ini kamu berangkat Alwi?"

"Iya pah"

"Kenapa ngk bilang sama papa? "

"Aku ngk jadi bilang sama papa karena aku batalin, pah"

"Kenapa harus di batalin sih kk?! Kalau kakak mau berangkat, berangkat aja. Tidak usah khawatir sama Ainin. Ainin bakalan baik-baik aja kok. Lagian disini ada mama dan papa yang bisa jagain aku."

"Dek,,, jangan mikirnya gitu. Iya kakak emang khawatir sama kamu. Tapi, jangan merasa bersalah sama kakak. Percuma juga kakak berangkat, kalau pada akhirnya kakak selalu mikirin kamu."

"Makasih kak udah khawatir, tapi aku baik-baik saja. Besok kakak berangkat aja"

"Tapi dek"

"Besokk!!!"

"Iya iya kakak berangkat besok. Tapi, kamu harus selalu baik-baik saja. Berhenti buat kakak khawatir yah" ucap Alwi mengelus hijab Ainin.

"Kak nanti kutu Ainin jatuh di piring kalau kakak elus terus kepala Ainin!!" baik Alwi, Sandra maupun Aditama dibuat cengo oleh perkataan Ainin, tak lama mereka tertawa.

"Hahaha apa sih dek kan kamu pake kudung haha"

"Bisa aja kamu, dek" ucap Aditama

"Sayang sayang... Kalau kamu punya kutu besok mama beliin kamu obat kutu"

"Ihhhh!!! Ainin ngk punya kutu kok mah" elak Ainin

"Kan kamu yang bilang tadi dek hahaha" Ainin cemberut karena ditertawakan oleh keluarganya. Tapi, perkataan Sandra selanjutnya membuat keluarga ini kembali diam.

"Nak, kenapa hijabnya ngk dibuka aja? Kan ini dirumah"

"Mmm sudah terlalu nyaman mah" ucap Ainin cengengesan.

"Kamu ngk kepanasan dek?" tanya Alwi penasaran

"Udah biasa kak dan udah nyaman"

"Ohh gitu, kakak bangga deh punya adek kayak kamu"

"Yeee sekarang bangga, pas pertama kenal kakak mencurigaiku."

"Kan kakak baru kenal kamu, jadi maklum kakak perlu waspada"

"Apa muka aku perlu di waspadai kak? " ucap Ainin mendekatkan wajahnya. Alwi yang didekati tiba-tiba dengan jarak yang sangat dekat membuat Alwi gugup setengah mati dan menelan salivanya kasar.

"M...mm nggg-ggk minggir dekk" dorong Alwi pelan dan kembali menenangkan dirinya.

"Huftssss"

"Kenapa kak? Kayak orang habis lari seratus meter"

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang