55. Dijodohkan

3 1 0
                                    

"Alwi udah berangkat?"

"Udah, 2 minggu yang lalu"

"Ohh gitu, gue ngk nyangka kalau Alwi punya adek cantik"

"Haaa?! "

"Ngk" ucap Gilang, dalam hati ia merutuki kebodohannya karena tak sengaja mengatakan Ainin cantik.

Mereka sama-sama terdiam dan tak lama mereka sampai di depan rumah Ainin.

"Mmm makasih, aku masuk dulu"

"Iya"

"Ngk mau mampir dulu?"

"Gue mampir atau ngknya, itu terserah si tuan rumah"

"Suka yah hancurin suasana" sindir Ainin

"Haha suasana apa yang gue hancurin?"

"Ngk ada! "

"Lo kan yang bilang gue ngehancurin suasana"

"Hmm, mampir atau ngk?"

"Gue mampir aja sekalian silaturahmi sama mertua"

"Kamu! " ucap Ainin membulatkan matanya dan turun dari mobil

Di dalam mobil Gilang tertawa puas kemudian mengikuti Ainin masuk.

"Assalamualaikum " ucap mereka berdua

"Wa'alaikumsalam, astagfirullah kamu kemana aja? Mama sangat khawatir"

"Tadi di jalan ada tukang begal" ucap Ainin.

"Astagfirullah sayang, terus kamu nggak kenapa-napa kan? " ucap Sandra memperhatikan tubuh Ainin, takut-takut ada luka

"Nggak ada kok mah cuman mobil dan semua barang aku di ambil."

"Nggak papa sayang, keselamatan kamu yang paling utama. Oh iya kamu di antar sama siapa?"

"Mama tidak lihat Gilang sedari tadi ada disini?"

"Astaga, mama tidak sadar. Maafkan tante nak Gilang. Ayo masuk. " ucap Sandra mempersilahkan Gilang masuk

"Iya tante"

Sandra dan Gilang duduk di sofa ruang tamu sedangkan Ainin permisi mengganti baju seragamnya.

"Sudah lama kamu tidak kesini Gilang"

"Iya Tante, maaf Gilang baru sempat datang kesini lagi. "

"Tidak papa, meskipun Alwi sudah tidak ada disini kamu boleh datang kapan pun kamu mau. Tante senang jika kamu datang kesini"

"Iya tante. "

"Kenapa kamu terlihat begitu canggung dengan tante? Tante sudah kenal kamu sejak dari kecil Gilang, jangan pernah anggap diri kamu orang asing di keluarga ini"

" iya tante" ucap Gilang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Kamu suka sama Ainin? " ucap Sandra menebak

Pertanyaan yang sungguh tepat sasaran, Gilang memang menyukai Ainin. Tapi, kenapa secepat ini Sandra mengetahuinya.

"Tante tidak akan melarang kamu menyukai Ainin. Tante tahu kamu menyukainya, terlihat dari sorot matamu ketika melihat Ainin tadi."

"Maaf tante, saya lancang menyukai Putri tante"

"Tidak papa, tante mengerti. Tante hanya minta kamu menjaga Ainin. Boleh? "

"Tante tidak perlu khawatir, tanpa tante minta pun Gilang akan menjaga Ainin. "

"Syukurlah, tante yakin sama kamu Gilang. Jangan pernah mengecewakan Ainin yah. Ainin tidak sekuat apa yang orang-orang lihat, dia sebenarnya rapuh. Masalah terus datang silih berganti. Kadang tante sedih melihat Ainin yang begitu tersiksa."

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang