Rapat Kerajaan (2)

1.9K 195 9
                                    

Dari para ksatria yang hadir dalam rapat tersebut, ada satu orang yang berdiri sambil berkata, "Bagaimana jika kita memutar melewati kerajaan Sunda lalu kita menyebrang ke Sumatera melalui Tulang Bawang?"

"Berapa waktu tempuh kita ke Sriwijaya jika kita memutar Mahaapatih?" tanyaku kepada Gajah Mada.

"Kita harus menempuh jalan darat dari ibukota Majapahit ke ujung barat Kerajaan Sunda sekitar 15 hari, menyebrang 1 hari, dan melanjutkan perjalanan dari Tulang Bawang 9 hari. Jadi waktu temput perjalanan selama 25 hari," jawab Gajah Mada.

"Tulang Bawang di bawah kekuasaan Sriwijaya, bagaimana jika mereka menyerang kita saat kita menyebrang?" tanyaku.

"Dan bagaimana urusan perbekalan kita selama ekspedisi ini?" tambahku.

Mereka terdiam. Hening selama beberapa saat.

Tiba-tiba ada yang berdiri, ia adalah Adityawarman. Dia berkata, "Pangeranku, aku mendengar kabar saat ini Kekaisaran Tiongkok sedang berusaha mengejar para perompak China yang kabur ke Sriwijaya."

"Lalu?" tanyaku singkat.

Adityawarman melanjutkan, "Bagaimana jika kita bekerja sama dengan Kekaisaran Tiongkok untuk menahan armada laut Sriwijaya selama kita menyebrang memasuki wilayah Tulang Bawang dan kita akan membantu mereka menumpas perompak-perompak itu?"

"Apakah meraka mau dan siapa yang bisa ku utus untuk berangkat kesana?" tanyaku.

"Biarkan saya yang pergi pangeran. Saya pernah kesana dua kali dan saya kenal salah satu panglima perangnya," jawab Adityawarman.

"Berapa lama waktu yang kau butuhkan?" tanyaku.

"Tiga bulan pangeran," jawab Adityawarman.

"Baiklah satu masalah sudah terpecahkan, tinggal satu masalah lagi perbekalan kita selama satu bulan perjalanan menuju Sriwijaya," sambungku.

Gajah Mada berdiri sambil berkata, "Pangeran, biarkan aku yang bernegoisasi dengan Kerajaan Sunda untuk membantu masalah perbekalan dan membantu kita menyiapkan penyebrangan menuju daratan Sumatera."

"Luar biasa, lalu perlu berapa hari untuk menyiapkan keberangkatan kalian?" tanyaku

"Tiga hari pangeran," jawab Adityawarman dan Gajah Mada serentak.

"Baiklah aku akan berdoa kepada Dyah Hyang Widhi untuk keberhasilan kalian," tambahku.

Hari itu rapat selesai. Aku bisa melihat para bangsawan dari kasta Kastria melihatku dengan tatapan terkejut. Mungkin mereka berpikir bahwa yang memimpin mereka adalah seorang anak kecil berumur 14 tahun, tapi akulah Hayam Wuruk. Pangeran yang akan menyatukan Nusnatara.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang