Kabar Kemenangan (2)

896 125 2
                                    

Sebelum lanjut membaca yuk vote dulu biar cerita ini bisa dibaca oleh lebih banyak orang. 😚

***

Pagi hari ini sama seperti sebelum-sebelumnya diadakan sarapan bersama seluruh anggota kerajaan untuk mendiskusikan hal-hal terkait kerajaan ini. Aku akan memberitakan kabar kemenangan kita saat sarapan nanti.

Aku datang lebih awal disaat bangku-bangku yang terisi baru sedikit. Ini pertama kalinya aku datang sebelum kegiatan dimulai. Satu-persatu ku lihat para bangsawan dari kasta Ksatria memasuki ruangan dan duduk di mejanya. Aku melihat pandanga kaget dari mereka saat melihatku sudah duduk di tempatku dan mereka menunduk memberikan hormat kepadaku. Kedudukanku sebagai pangeran mahkota membuatku duduk di samping ibuku, sang ratu.

Pada saat ibu ku memasuki ruangan, kami semua berdiri dan membungkuk memberikan hormat sampai ibuku menempati posisinya. Saat ibu duduk, kami mengangkat kepala kami dan duduk di posisi kami masing-masing.

Acara dimulai dengan kami memakan hidangan yang disediakan. Ibuku memulai percakapan dengan bertanya, "Adakah laporan yang ingin disampaikan terkait kerajaan ini?"

Aku berdiri, "Yang Mulia Ratu," aku memulainya dengan menyapa ibu. Ya meskipun dia adalah ibuku, tapi di tempat umum aku tidak diperbolehkan memanggilnya ibu, melainkan yang mulai ratu.

"Saya akan memberikan laporan terkini, terkait hasil peperangan kita dengan Sriwijaya," tambahku. Pada saat aku mengatakan itu, para bangsawan lainnya sampai berhenti makan dan mendengarkan laporanku dengan seksama, bahkan ada yang sampai meletakkan sendok dan garpunya.

Aku melanjutkan, "Kita menang dari Sriwijaya dengan korban dari pihak kita sangat sedikit, dengan ini kita menguasai separuh Sumatra."

Mendengar laporanku para bangsawan terdiam, pancaran kebahagian terlihat dari muka mereka. Salah seorang bangsawan menjawab laporanku, "Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

"Adityawarman akan melanjutkan ekspedisinya hingga kita dapat menguasai seluruh Sumatera," jawabku.

Mendengar jawabanku para bangsawan larut dalam perdebatan sengit yang terbagi ke dalam dua kubu. Yang satu menolak dan yang satu menerima.

"Bukankah ini terlalu cepat pangeran? Jika kita terlalu gegabah maka kita dapat menderita kerugian," tanya salah seorang kubu yang menolak.

"Tidak, ini adalah waktu yang tepat. Momentum di saat pasukan ini sedang memiliki semangat juang yang tinggi, serta ketakutan yang akan tersebar kepada musuh-musuh kita yang mengetahui kemenagan kita," jawab kubu yang lainnya.

Aku hanya terdiam, memangdan ibu dan Gajah Mada.

Gajah Mada memotong keributan, "Ini bukanlah saatnya kita meributkan hal ini. Terlebih dahulu, kita akan merayakan kemenangan ini bersama rakyat Majapahit. Kita akan mengadakan pesta besar. Bagaimana pangeran?"

Mendengar perkataan Gajah Mada para bangsawan terdiam. Gajah Mada adalah orang yang sangat dihormati dikerajaan ini, mungkin lebih dari aku sendiri sebagai pangeran. Itulah yang membuatku terkadang canggung jika harus berurusan dengan Gajah Mada.

Aku menjawab pertanyaan Gajah Mada dengan anggukan.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang