Cetbang

751 76 2
                                    

"Pasukan yang banyak dan kapal yang besar tidak akan berhasil tanpa adanya persenjataan yang kuat, yang Mulia," ucap Gajah Mada. Gajah Mada yang sedari tadi diam, mulai mengikuti pembicaraan saat kami mulai setuju untuk membangung Jung Jawa.

Dia melanjutkan, "Di laut dengan angin yang lebih kuat dibandingkan di daratan, tentunya kita tidak akan bisa berperang dengan panah dan tombak. Jadi percuma jika kita membawa armada yang besar, tetapi kita tidak bisa menyerang."

"Lalu apa yang kau sarankan?" tanyaku.

Gajah Mada pun menjelaskan, "Saat ini di negeri Tiongkok terdapat sebuah bubuk yang dapat meledak, yang bernama bubuk mesiu. Mereka menggunakan bubuk itu sebagai bahan utama untuk meledakkan sebuah senjata. Senjatanya berupa perunggu panjang dengan dibuat lingkaran yang bolong dari pangkal hingga ujugnnya. Senjata itu menembakan bola besi yang terlebih dahulu diisi oleh bubuk mesiu. Mereka menamai senjata itu dengan nama meriam."

Aku terdiam belum pernah ku mendengar senjata yang bisa meledak seperti itu.

Gajah Mada masih melanjutkan ceritanya, "Senjata ini dapat meledakkan sebuah kapal atau menyerang kerumunan pasukan sekaligus."

Aku bertanya, "Senjata seperti ini darimana kau mendapatkannya?"

"Hamba akan mengirim seseorang untuk mempelajarinya dari Tiongkok. Senjata ini belum pernah ada di Nusantara. Jika kita berhasil, maka kita akan mendominasi Nusantara dengan mudah," jawabnya.

"Berapa lama waktu yang kau butuhkan?" tanyaku.

"Satu tahun, yang mulia Raja. Ketika kapal Jung Jawa siap, maka senjata ini siap," jawabnya.

"Baiklah, aku akan mempercayakan perihal ini kepada kalian berdua. Aku akan menamai senjata ini Cetbang. Cetbang senjata dari Jung Jawa," ucapku.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang