Menikah

1K 76 0
                                    

Aku terbangun, tersadar bahwa itu hanyalah mimpi. Sudah satu tahun lebih aku tidak pernah memimpikannya lagi.

Intrik politik, kebutuhan rakyat, dan ekspansi wilayah, membuat ku terlalu sibuk untuk dapat memikirkan hal lain di luar kerajaan ini.

Tok. Tok. Tok.

Terdengar suara ketukan dari kamarku.

"Yang Mulia, ibu Yang Mulia ingin bertemu," kata pengawal dari balik pintu.

"Ya biarkan ibu masuk," jawabku.

Ibuku masuk memandang wajahku dengan tersenyum.

"Nak," sapa ibu.

"Ya ibu," jawabku seraya memeluknya.

Semenjak turun dari takhtanya, ibuku kembali menjadi Bhre Kahuripan, sehingga aku jadi jarang bertemunya. Dia hanya menemuiku sesekali untuk memberikanku nasihat.

"Sekarang kamu sudah dewasa. Sebagai raja, kamu harus memiliki seorang permaisuri. Jadi kamu harus segera menikah nak," ucap ibu.

"Iya bu. Saat ini aku sedang mencari wanita itu. Wanita yang akan jadi permaisuriku," jawabku.

"Ibu sudah dengar tentang mimpimu itu. Kamu ingin mencari permaisuri berdasarkan mimpimu? Wanita yang kita tidak tahu siapa? Bahkan kita tidak tahu ada atau tidaknya?" tanya ibu.

Aku pun terdiam tidak bisa menjawab, karena apa yang ibu katakan itu benar.

"Selain itu nak, kamu juga harus cepat punya keturunan, sebagai penerusmu menjadi penguasa Majapahit," ibu menambahkan.

"Begini saja, ibu akan memberikan beberapa calon kepadamu. Pidatomu di Pelabuahan beberapa hari yang lalu, membuatmu jadi buah bibir di kerajaan ini. Banyak bangsawan yang berpendapat kau akan jadi raja hebat, jauh lebih hebat dari raja-raja di tanah Jawa sebelumnya. Bangsawan-bangsawan itu mendekati ibu, untuk mencalonkan anak perempuannya padamu. Jika kau setuju, maka nanti dapat kau terima," usul ibu.

"Baiklah bu," jawabku tertunduk.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang