Bodohnya Aku

595 45 3
                                    

"Begitulah yang mulia kejadiannya. Perang berdarah yang terjadi di Pesanggrahan Bubat ini," ucap pelayan itu.

Aku tertunduk. Hatiku dipenuhi oleh perasaaan sedih, dendam, dan amarah bercampur menjadi satu.

Tak terasa air mata menetes dan mengalir di pipiku. Aku berusaha menyembunyikannya dari para pasukanku. Aku tak mau mereka melihatku saat aku lemah, tapi pelayan itu tetap dapat melihatnya. Dia melihat seorang Raja menangin karena seorang wanita.

"Putri benar. Kau adalah orang baik. Seandainya dia dapat menikahimu, pasti dia menjadi wanita paling beruntung di dunia ini," ucap pelayan itu seraya tersenyum pahit.

Aku pun membalas senyumannya

"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanyaku.

"Aku akan kembali ke Sunda menceritakan betapa berani dan hebatnya Prabu Linggabuana dan betapa terhormatnya Putri Pitaloka. Aku pun akan menceritakan bahwa kau tidak terlihat sama sekali dengan hal ini, meskpun aku yakin akan banyak keraguan," ucap Pelayan itu.

"Biarkan aku yang mengurus pemakaman orang-orang terhormat ini," ucapku.

"Terima kasih," jawabnya singkat.

Aku pun mengantarnya keluar dari tenda dan memberikan salah satu kuda padanya. Kuda itu berlari kencang meninggalkan seorang Putri yang telah dia jaga dari kecil. Meninggalkan semua kenangan indah yang hancur oleh Gajah Mada.

Aku pun harus segera kembali ke ibu kota. Mengadili Gajah Mada yang telah melanggarkan perintahku dan berkhianat padaku.

Tragedi ini, meninggalnya kekasih dan pujaan hatiku, karena kebodohan dan kelemahanku. Aku tak akan membiarkan kejadian ini terjadi lagi. Aku tak akan membiarkan orang lain menganggapku Raja yang lemah.

Akan ku gantung Gajah Mada.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang