Komandan Pasukan

1.1K 110 1
                                    

"Mohon maaf sebesar-besarnya pangeran, tabib istana tidak memperbolehkan seorangpun masuk ke kamar Yang Mulia Ratu, termasuk pangeran," kata seorang pengawal yang menghentikanku masuk kamar ibu.

"Aku adalah anaknya, minggir!" perintahku.

"Pangeran, benar yang dikatakan tabib, lebih baik pangeran membiarkan yang mulia ratu istirahat terlebih dahulu," kata Gajah Mada. Ternyata sedaritadi Gajah Mada mengikutiku dari ruang rapat.

"Pangeran, lebih baik kita bahas penyerangan ke Sriwijaya terlebih dahulu. Kita harus melakukan penyerangan ini segera," tambahnya.

Aku terdiam lama.

"Ikut aku," perintahku pada Gajah Mada.

Aku berjalan menuju ruanganku disusul oleh Gajah Mada.

Gajah Mada memulai pembicaraan, "Pangeranku, semua persiapan sudah selesai. Pasukan, persediaan, kapal, dan kapal-kapal dari Tiongkok yang siap membantu. Jika kita tidak melakukan ini sekarang, kita tidak akan punya kesempatan lagi."

"Tetapi aku harus memimpin pasukan ini. Aku harus membuktikan pada rakyatku, bahwa aku berhak menjadi raja bagi mereka," sahutku.

"Pangeran, masih banyak waktu untuk membuktikan diri pangeran. Keberlangsungan Kerajaan ini jauh lebih penting dari apapun. Jika rakyat tahu, bahwa Ratunya sedang sakit keras, sedangkan pangeran mahkotanya pergi berperang, mereka akan takut. Ini akan menjadi musibah besar bagi negeri ini pangeran," Gajah Mada menjelaskan.

Memang apa yang dikatakan Gajah Mada benar adanya. Tetapi masih ada hal yang mengganjal di hatiku ini. Aku yakin bahwa aku harus pergi berperang bersama rakyatku.

"Pangeran tunjuklah satu orang untuk menjadi komandan yang membawa titahmu dan mewakilimu dalam peperangan ini," usul Gajah Mada.

Aku berpikir berandai apakah ini bisa dilakukan. Siapa yang pantas untuk menjadi komandan pasukan.
Bukan hanya cakap, tetapi bisa menjadi simbol kehadiranku.

"Bagaimana dengan Adityawarman?" tanyaku.

"Tepat sekali pangeran. Dia adalah paman dari pangeran dan dia telah berjasa dalam penaklukan Kerajaan Bali sebelumnya. Aku yakin para bangsawan dan pasukan akan percaya padanya," jawab Gajah Mada.

"Baik aku akan memanggil Adityawarman untuk menemuiku segera," jawabku.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang