Perang Bubat (6)

479 44 0
                                    

Tak perlu waktu lama Pasukan Bhayangkara memulai serangannya lagi. Kini mereka tidak hanya mempusatkan serang di depan, tapi dari samping kiri, kanan, dan belakang. Pedang beradu. Dua kubu pasukan bergerak lincah menangkis pedang, menghindari tebasan dan tusukan tombak.

Malam sudah hampir berakhir dan semburat matahari terlihat di ufuk. Gajah Mada memutuskan untuk mempercepat serangan ini, sebelum Hayam Wuruk tiba.

Gajah Mada menangkat tangannya memberi tanda pada Pasukan Bhayangkara.

"AAAAGHHHHH!!!" teriak Pasukan Bhayangkara bersama dengan serangan yang makin beringas.

Pasukan Sunda yang semalaman tidak tidur mulai mengalami kelelahan dan celah pun terbuka. Pasukan Bhayangkara melihat celah itu.

Satu orang Pasukan Bhayangkara berlari menuju celah itu melompat dan menendang perisai dari Pasukan Sunda.

"BUK!" suara Pasukan Sunda yang terjatuh ke tanah membuat celah semakin besar.

Tak menyianyiakan celah itu, Pasukan Bhayangkara serangan semakin menjadi-jadihingga akhirnya satu per satu pasukan Sunda tumbang.

Seluruh Pasukan Sunda tergeletak di tanah menyisakan Para Bangsawan dan Prabu Linggabuana.

"Aku tanya sekali lagi. Mau kah kau tunduk pada kami?" tanya Gajah Mada.

"Lebih baik aku mati," jawab Prabu Linggabuana.

Mendengar jawaban itu, serangan serentah dari pasukan Bhayangkara membuat bangsawan yang tersisa dan Prabu Linggabuana tergeletak. Prabu Linggabuana memegang perutnya yang tertembus tombak.

"Inilah akhir bagiku. Maafkan aku putriku. Maafkan aku rakyatku. Maafkan aku para pasukanku. Aku bangga mati seperti ini. Aku bangga telah berjuang bersama kalian," bisik Prabu Linggabuana.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang