Perang Bubat (4)

453 40 0
                                    

"Ayah biarkan aku ikut pergi. Aku adalah putri seorang pejuang. Singa dari Sunda, begitulah mereka memanggilmu. Jadi aku tak mungkin menjadi seorang pengecut," rengek Putri Pitaloka kepada ayahnya.

"Tidak putriku. Kau akan tinggal ditenda. Jagalah ibumu. Begitu kondisi sudah memungkinkan kita untuk lari, maka kami akan menjemputmu," perintah Prabu Linggabuana.

Putri Pitaloka tahu persis begitu ayahnya memberikan perintah tak ada yang akan bisa membantahnya, termasuk dirinya. Jadi dia masuk ke dalam tenda, mengambil sebilah pisau, memegangnya erat-erat bersiap untuk melindungi ibunya.

79 orang dari Kerajaan Sunda yang terdiri dari 29 bangsawan dan 50 orang pasukan bersiap. Mereka mengedap-ngedap, merangkak, seperti ular dalam kegelapan, mereka terus merangkak menuju arah mereka pulang.

Mereka hanya melihat ada 20 pasukan Bhayangkara yang berjaga disana. Mereka mulai melancarkan strategi.

"Ini harus cepat dan efektif. Tidak boleh ada kesalahan," ucap Prabu Linggbuana.

Beberapa detik kemudian Pasukan Sunda menyergap. Dua orang Pasukan Bhayangkara tumbang dan sisanya lari. Pada saat itulah mereka merasa mereka akan menang, tapi ternyata tidak.

400 Pasukan Bhayangkara muncul dari kegelapan bersama dengan Gajah Mada.

"Sekarang aku punya alasan untuk menyerang kalian," ucap Gajah Mada.

Jadi selama ini, Gajah Mada hanya menunggu sebuah alasan. Prabu Linggabuana benar, mereka seharusnya menunggu sedikit lebih lama lagi. Hayam Wuruk tidak pernah berbohong.

"Aku tanya sekali lagi kepadamu Prabu Linggabuana. Apakah kau tunduk pada Majapahit?" tanya Gajah Mada.

"Lebih baik kami mati terhormat daripada menjadi bawahan pengecut macam kalian," jawab Prabu Linggabuana seraya meludah.

400 melawan 79 orang, harapan mereka untuk menang kecil sekali, tapi Pasukan Sunda bukanlah orang-orang lemah. Mereka adalah orang yang gigih, kuat, dan perkasa. Melawan kematian bukanlah sesuatu yang mereka takut kan. Ada yang jauh lebih menakutkan dari pada kematian, yaitu hancurnya Sunda dan memalukan leluhur.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang