Raja Majapahit

911 94 0
                                    

Aku menunduk dan ibu mengambil mahkota dari kepalanya lalu diletakkan di kepalaku. Aku terdiam cukup lama setelah itu. Lalu ibu berbisik di telingaku, "Bangunlah nak, pandanglah wajah rakyatmu."

Dengan mahkota dan tanggung jawabnya yang berat di atas kepala ku, aku berdiri perlahan dan berbalik badan ke arah para tamu undangan. Memandang mereka satu-per satu. Ada yang tersenyum, terdiam, dan terkagum melihatku saat ini. 

"Rakyatku," aku mulai berbicara. 

Aku melanjutkan, "Aku adalah Hayam Wuruk, Putra   dari Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Kertawardhana. Aku adalah Raja Majapahit keempat dan akan menjadi Raja Nusantara pertama. Pada hari kelahiranku, negeri terguncang dengan meletusnya Gunung Kelud. Pada hari penobatanku, seluruh dunia akan terguncang dan berada di bawah kekuasaanku." 

Para bangsawan terdiam. Entah apa yang mereka pikirkan. Apakah pidatoku hebat atau malah seperti pernyataan orang bodoh.

Aku melanjutkan lagi, "Untuk itu akan menjadi Gajah yang melindungi orang-orang yang setia dan mendukungku. Aku pun akan menjadi singa buas pada musuh dan orang yang berkhianat padaku."

Aku selesai berpidato dan melirik Gajah Mada untuk prosesi selanjutnya.

Gajah Mada berkata, "Dengan ini Raja Hayam Wuruk resmi sebagai Raja Keempat Majapahit dengan gelar Maharaja Sri Rajasanagara. Hidup Raja Hayam Wuruk! Hidup Majapahit! Hidup Raja Hayam Wuruk! Hidup Majapahit!"

"Hidup Raja Hayam Wuruk! Hidup Majapahit! Hidup Raja Hayam Wuruk! Hidup Majapahit!" ikut para tamu undangan serentak.

Setelah teriakan itu, lalu mereka bersimpuh berlutut di depanku. Aku Raja Majapahit.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang