Samudera Pasai (4)

568 71 0
                                    

"Untuk melanjutkan hubungan diplomatis antara Majapahit dan Samudera Pasai, maka Raden Galuh Gemerenceng harus menikah dengan Sultan Ahmad Malik Az-Zahir," kata utusan dari Samudera Pasai.

Raden Galuh menutup mulutnya, kaget, tidak pernah dia bayangkan dia harus menikahi orang yang seharusnya menjadi mertuanya.

"Bagaimana jika perjodohan ini dibatalkan? Toh orang yang seharusnya menjadi calon suamiku sudah meninggal," tanya Raden Galuh.

"Jika itu yang terjadi, maka Anda akan dituduh sebagai orang yang mensabotase pernikahan dengan membunuh pangeran dan akan terjadi permusuhan antara kedua kerajaan," jawab utusan tersebut.

"Beri aku waktu beberapa hari untuk berpikir," jawab Raden Galuh sambil mepersilahkan utusan tersebut meninggalkan ruangan kamarnya.

Setelah utusan tersebut pergi, dipanggilah para pengawal yang mengantarkannya dari Majapahit ke Samudera Pasai. Dia memerintahkan mereka untuk mencari informasi penyebab kematian pangeran dan perjodohannya dengan Sang Sultan.

Beberapa hari berlalu, para pengawal itu mendatangi Raden Galuh di kamarnya. Mereka menceritakan tentang isu yang beredar bahwa sang Sultan pernah ingin mengawini anak perempuannya sendiri yang menyebabkan mereka bunuh diri. Isu lain yang beredar bahwa pangeran juga dibunuh oleh Sultan untuk menikahi calon mantunya itu.

Mendengar cerita tersebut, Raden Galuh menjadi semakin jijik dengan sang Sultan. Menikahi seorang pembunuh yang membunuh anaknya sendiri, dia membayangkan apa yang akan terjadi padanya, jika dia menikahi sang sultan.

Dia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya. Dia tidak ingin mengecewakan kerajaannya, apalagi membuat permusuhan yang dapat menyebabkan korban jiwa.

Utusan dari Samudera Pasai datang kembali bertanya kepada Raden Galuh, "Jadi apakah Anda sudah siap menikahi Sultan?"

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang