Putri Dyah Pitaloka pun keluar dari tendanya untuk melihat ada apa gerangan yang terjadi.
"Ada apa ayahanda?" tanya Putri Pitaloka.
"Gajah Mada meminta kita untuk tunduk kepada Majapahit. Dia bilang dia disuruh oleh Rajanya Hayam Wuruk," ucap Prabu Linggabuana.
"Tidak mungkin calon suami ku berbuat sedemikian keji. Dia sudah berjanji pada kita bahwa kita adalah sekutu dan pernikahan ini untuk memantapkannya. Ayah, aku tidak percaya," ucap Putri Pitaloka.
"Ayah pun tidak percaya, tapi kita tidak bisa berbuat banyak. Sekarang ayah telah mengirimkan utusan untuk meminta bantuannya," ucap Prabu Linggabuana.
Prabu Linggabuana dan Putri Pitaloka sama-sama menarik nafas panjang. Berdoa dalam hati semoga mereka menemui titik terang.
"Sekarang bantulah ayahmu. Minta bangsawan dan pasukan lainnya untuk tetap tenang. Ayah yakin Gajah Mada hanya menggertak dan mereka tidak akan menyerang kita," pinta Prabu Linggabuana.
"Baik Ayah," ucap Putri Pitaloka.
Putri Pitaloka pun berkeliling menanyai kabar satu per satu para bangsawan dan pasukan yang menyertai mereka. Apa mereka lapar, haus, atau lelah, serta meminta mereka untuk berisitrahat. Putri Pitaloka meminta mereka untuk tetap tenang dan percaya kepada raja mereka.
Setelah ditenangkan oleh Putri Pitaloka, kedua kubu pasukan yang bersitegang akhirnya mulai tenang. Pasukan Majapahit terus memancing amarah dari Pasukan Sunda, tapi tidak digubris. Mereka ingat pesan Putri Pitaloka dan Prabu Linggabuana untuk tetap tenang. Hingga malam tiba, keadaan masih bisa dikendalikan.
Tapi rencana Gajah Mada yang sesungguhnya justru baru dimulai saat hari mulai gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)
Historical FictionKetika cinta antara dua jiwa dapat menyebabkan perang dua negara. Permusuhan yang mendalam antara anak cucu, diawali oleh sebuah cinta yang tak pernah bertemu. Ketika emosi dari hati menjadi urusan seluruh negri, biarlah cinta ini ku bawa sampai mat...