"Kau memiliki pasukan yang hebat, Mahapatih," pujiku pada Gajah Mada.
"Terima kasih yang Mulia. Sebenarnya pasukan tersebut bukanlah bentukanku, melainkan sudah ada sejak jaman Kertanegara. Aku hanya memperkuat mereka, sejak aku belum bergabung dalam pemerintahan Kerajaan ini," jelas Gajah Mada.
Dia pun menlanjutkan, "Mereka membantuku dalam melawan pemberontakan Ra Kuti, sewaktu pemerintahan Jayanegara, sehingga hamba dapat diangkat menjadi Patih pada waktu itu."
"Karena itu aku sangat dekat dengan mereka. Aku berjasa pada mereka dan mereka pun berjasa padaku," ucapnya.
"Aku kesini bukan hanya untuk memujimu, tetapi aku memiliki sebuah permintaan," ucapku.
"Apa itu yang Mulia? Dengan senang hati akan hamba laksanakan," tanya Gajah Mada.
Aku menjelaskan, "Sebagai Raja suatu negara yang kuat, tentu aku harus terlihat kuat. Selain membuat takut musuh-musuhku, juga dapat memberikan rasa aman bagi rakyatku."
"Untuk itu aku ingin kau atau bawahanmu, melatihku seperti latihan pasukan Bhayangkara," pintaku
Dia terlihat kaget, tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Tidak perlu lama, karena aku sendiri sibuk di pemerintahan. Yang terpenting dapat memperkuat diriku dan mendapatkan rasa hormat dari pasukan elit kerajaan ini," lanjutku.
"Tapi yang mulia, latihan dari pasukan Bhayangkara sunggu berat," sanggah Gajah Mada.
"Apa kau meragukanku, Mahapatih?" tanyaku.
"Bukan itu maksud hamba, tapi..." jawab Gajah Mada dengan ragu.
"Sudah tidak usah kau pikirkan, aku pasti bisa menghadapinya," kataku meyakinkan.
Terlihat keraguan dari wajahnya, tapi selain itu aku melihat kekaguman darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)
Fiction HistoriqueKetika cinta antara dua jiwa dapat menyebabkan perang dua negara. Permusuhan yang mendalam antara anak cucu, diawali oleh sebuah cinta yang tak pernah bertemu. Ketika emosi dari hati menjadi urusan seluruh negri, biarlah cinta ini ku bawa sampai mat...
