Perang Bubat (5)

427 44 0
                                    

Pasukan Sunda bergerak lincah mereka mengelilingi Prabu Linggabuana, berusaha melindunginya. Mereka membuat formasi setengah lingkaran dengan dua lapisan. Lapisan pertama adalah 50 pasukan yang sudah terlatih dan 28 orang lapisan kedua adalah bangsawan laki-laki.

Bangsawan-bangsawan itu memang sudah pernah dilatih memegang senjata, berkuda, dan memanah, tetapi karena jarang digunakan keahlian itu lama-lama tumpul. Prabu Linggabuana berada di belakang berusaha mengatur strategi agar bisa lolos dari pengepungan ini.

79 melawan 400 orang, itu sama saja masing-masing dari mereka harus menghadapi 5 orang. Jadi jika ada satu saja yang tumbang pasukan Sunda akan mengalami kerugian yang amat besar.

Tiba-tiba saja Pasukan Bhayangkara yang menyamar tadi kembali ke pasukannya.

"Kurang ajar," teriak Prabu Linggabuana.

Dia baru menyadari bahwa ini semua adalah jebakan dan merasa betapa bodohnya dia. Seandainya dia bersabar lebih sedikit lagi, menunggu calon menantunya, ini semua bisa dihindari.

Gajah Mada tersenyum lebar. Dia merasa di atas angin. Rencananya berhasil. Sekarang tidak ada lagi yang akan menghalanginya menaklukan Nusantara, tidak putri sunda, tidak raja sunda, bahkan tidak Hayam Wuruk, rajanya sendiri.

"Serang!!!" teriak Gajah Mada.

Pasukan Bhayangkara maju bersamaan menyisakan Gajah Mada di belakang yang menyaksikan jalannya peperangan.

Pasukan Sunda berusaha menahan datang serangan. Bangsawan dibelakang menusukkan tombak dari sela-sela Pasukan yang bebaris di depan.

Pasukan terus bertahan menerima serangan itu satu per satu. Mereka tak punya pilihan lain selain bertahan dengan jumlah pasukan 1 banding 5 itu.

"Aaaaaaghhhh!!!" teriak Pasukan Sunda.

Mereka meneriakan kekesalah, kelelahan, dan ketakutan mereka.

"Bertahanlah. Kita akan dikenang sebagai pasukan yang gagah berani. Cerita kita akan terus diceritakan oleh anak cucu kita," ucap Prabu Linggabuana seraya mengambil tombak.

Prabu Linggabuana bukan seorang pengecut dia tidak hanya berdiam diri di belakang. Dia menyimpan tenanganya hingga ada yang kelelahan dia berdiri menggantikannya.

Pertarungan begitu sengit. Beberapa pasukan Bhayangkara tumbang dan belum ada satu pun pasukan Sunda yang terkapar.

Pasukan Bhayangkara mundur, setelah diminta oleh Gajah Mada.

Pasukan Sunda selamat dari serangan pertama.

Kisah Cinta Raja Jawa (END)(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang