Maaf kalau ada typo atau kesalahan. Jangan lupa vote nya brou:)
Happy reading❤️"Gue terlalu nyaman dengan kita yang selalu berjalan beriringan, tanpa mengingat kenyataan bahwa perasaan Lo gak ikut beriringan dengan perasaan gue" - A.N.D
•
•
•Melody berubah murung. "Vino gak mau ya?" Lirihnya.
Rahang Arvin mengeras, ia tak suka melihat Melody murung, apalagi itu karena dirinya. Ia bukannya tak mau, hanya sedikit kaget karena tiba tiba Melody meminta itu, memang bukan pertama kali nya Arvin mencium bibir itu, Arvin sering mencuri kecupan saat Kara terlelap. Brengsek memang.
Arvin menaikan dagu Melody perlahan, lalu mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu hingga akhirnya bersentuhan.
Hanya sekedar menempel, namun Arvin menikmati kedekatannya. Tangannya bahkan menahan tengkuk Melody.
Perasaannya bergejolak.
Ia semakin menginginkan Kara untuk menjadi miliknya.
Sesaat kemudian Arvin menempelkan kening nya dan Melody.
"Mine." bisiknya
_______
"Vino, Mel ngantuk mau bobo." Arvin kembali tersadar, lalu menyelipkan rambut Melody ke belakang telinganya.
"Gue gendong ya?"
Melody mengangguk lesu, matanya sudah memberat ingin tertidur. "Mel mau di depan," lirihnya lalu beringsut melingkarkan tangannya di leher Arvin, meletakkan kepalanya di bahu Arvin dengan nyaman.
Walaupun rada kesusahan, Arvin tetap menggendong gadis itu. Untung boneka nya di genggam erat sama Melody.
Orang orang mengalihkan atensi nya pada sosok Arvin dan Melody, sebagian sinis dan iri, sebagian berdecak kagum melihat ketampanan dan ketangguhan Arvin.
Arvin tersenyum kecil, mengeratkan gendongannya, Melody sudah benar benar tidur. Mungkin kalau yang ada di gendongannya benar benar bayi, bukan bayi jadi jadian semacam Melody, Arvin pasti sudah di tatap bak Hot Daddy.
Arvin meletakkan Melody dengan perlahan ke kursi di samping pengemudi. Setelah memasang sealtbelt Arvin memutari mobil nya, dan masuk ke kursi pengemudi.
Saat berada di tengah perjalanan, tiba tiba seorang petugas menghentikan mobilnya. Arvin mengerutkan dahinya, lalu membuka kaca mobilnya.
"Maaf mas, cuman pemberitahuan, di depan ada kecelakaan mobil. Tolong jangan ngebut ya mas."
Arvin ber oh ria lalu mengangguk. "Makasih pak."
Ia melirik mobil yang mengalami kecelakaan itu, sepertinya kecelakaan tunggal, tampak bagian depan mobil itu hancur menabrak beton. Entah kenapa perasaanya berubah gelisah, sampai tak sadar sudah mencekam stir mobil dengan kuat.
Ia melirik Kara. Ingatannya langsung terlempar ke masa lalu. Dimana kecelakaan keluarga Kara terjadi. Saat itu Kara berhasil diselamatkan keluarganya dari penculikan, namun saat perjalanan pulang, tiba tiba mobil yang di tumpangi keluarga Kara mengalami kecelakaan.
kecelakaan yang menghancurkan separuh hidup Kara.
Mengingat itu membuatnya resah dan berkeringat. Arvin menggenggam tangan Melody dengan kirinya, menyium lembut punggung tangan itu dengan pandangan terus ke arah jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector, Arvin [END]
Teen Fiction[follow sebelum membaca⚠️] "Bagaimanapun kamu, jangan minta aku untuk pergi. Mereka bagian dari kamu, aku juga akan melindunginya." Karamel bersyukur memiliki sahabat seperti Arvin. Lelaki itu melindunginya, memperhatikannya pun menyayanginya. Bahka...