MAAF KALAU ADA TYPO YA GAES. HAPPY READING 💜
******
Selama berbelanja Arvin hanya diam mengikuti kemana saja Kara melangkah. Padahal biasanya Arvin yang selalu cerewet dan menjaga Kara agar tetap di sampingnya.
Kara menghela nafas, entah sudah yang ke berapa kali. Ia melirik kotak es krim, lalu melirik Arvin yang melamun. Ia memasukkan beberapa es krim disana lalu lanjut berjalan.
"Vin, ayo!"
Arvin mengerjap. "udah?" Kara mengangguk.
"Yuk, ke kasir."
Mereka pergi ke kasir. Arvin mengernyitkan dahi ketika melihat beberapa es krim di dalam troli. Ia menggeleng kepala, lalu menatap Kara.
Kara menyengir.
"Kapan Lo masukin ini? Gak boleh, kembaliin."
Kara memudarkan senyum nya, lalu memasang puppy eyes nya. "Please...," Kara berujar memohon.
Arvin terkekeh kecil. "Jangan langsung di habisin semua," ujarnya yang di angguki Kara dengan semangat.
Arvin melihat sekelilingnya, rahangnya mengeras saat tau ada seorang lelaki yang mengantri tengah menatap lekat Kara.
Ia menarik pelan pinggang Kara agar berdiri di depannya, lalu meletakkan dagunya di kepala Kara.
Kara mengerjap. "V-vin..."
"Sstt diem."
Setelah beberapa menit akhirnya mereka selesai membayar belanjaan. Lagi lagi Arvin hanya diam saat di mobil.
Kara pun kembali memikirkan perkataan kakek Julian.
"Dan untuk Arvin, kakek akan menjodohkan kamu dengan perempuan pilihan kakek."
Kara memejamkan matanya. Kenapa saat ia ingin mengungkapkan semuanya, Arvin malah dijodohkan. Apa memang mereka hanya di takdir kan untuk berteman? Bahkan Arvin tak mengatakan hal tadi padanya.
"Arvin," panggil Kara dan Arvin hanya membalasnya dengan deheman.
"Apa Lo gak mau bahas tentang kakek tadi?"
Arvin menoleh sekilas. "Tentang apa?" Tanya nya, satu tangan menggenggam tangan Kara.
"Tentang perjodohan Lo," ujarnya pelan.
Arvin menghela nafas, genggaman tangannya semakin mengerat. Bahkan Kara merasakan dinginnya tangan Arvin.
"Gak ada yang di jodohin, gak akan."
Arvin menggeram. Kenapa Kakek nya jadi menyebalkan seperti ini. Demi apapun Arvin tak Sudi jika harus di jodohkan dengan perempuan lain, apalagi tak ia kenali. Yang ia mau hanya Kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector, Arvin [END]
Novela Juvenil[follow sebelum membaca⚠️] "Bagaimanapun kamu, jangan minta aku untuk pergi. Mereka bagian dari kamu, aku juga akan melindunginya." Karamel bersyukur memiliki sahabat seperti Arvin. Lelaki itu melindunginya, memperhatikannya pun menyayanginya. Bahka...