Tandai kalau ada typo🙌
Happy reading 💜
***
Setelah kejadian tadi semua mulai baik baik saja, walau Arvin sempat marah pada Lia dan tidak mau mengantarkannya ke bandara. Untung saja Arvin gampang untuk di bujuk.
Malamnya Kara tetap tampil di cafe. Arvin tidak mengantarkannya, ia sudah menyuruh Alan untuk mengantarkan Kara walau ada Nathan yang juga ikut tampil. Kara pun hanya nurut nurut saja asal Alan tidak keberatan. Lagi pula ini bukan pertama kalinya Arvin tidak bisa mengantarnya.
Alan duduk tepat berada di depan Kara tampil. Sambil menyesap Americano nya, ia mendengarkan Kara bernyanyi.
Ia memandang sekitarnya, matanya memicing ketika melihat Kayleen yang pernah mereka perbincangkan pada saat makan malam itu ada disini, duduk sendirian sambil memandang jalanan lewat dinding kaca. Alan tidak memusingkannya, ia beralih memandang sekitarnya tak jauh dari tempat duduknya ada Reygan duduk sendirian. Ia seperti mengintai sesuatu, Alan mengikuti arah pandang Reygan dan terjatuh pada Kayleen.
Ada apa dengan mereka? Bukannya Zico bilang kalau Kayleen dan Reygan dekat?
Alan menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak ikut campur hubungan orang. Ia pun kembali fokus dengan Americano nya dan Nyanyian Kara.
'Im falling~'
'In all the good times i find myself longing'
'For change~
'And in the bad times i fear myself''Im off the deep end, watch as i dive in'
'I never meet the ground'
'Crush throught the sureface, where they can't hurt us'
'Were far from the shallow now~'Alan meletakkan gelasnya saat Telfon nya berdering menampilkan nama Arvin disana, ia menjauh sedikit agar suara Arvin bisa terdengar.
"Hallo Vin."
"Gimana disana? Oke kan?"
"Ya aman. Lo dimana?"
"Udah di bilang lagi ada rapat basket,"
Alan mengernyit, ia melirik Reygan yang notabenenya asisten pelatih basket di Dalton.
"Tapi disini ada Reygan. Dia gak ikut rapat?"
"Udah beda generasi"
Alan terdiam sebentar, berusaha mengamati suara di sebrang sana.
"Lo bohong."
"..."
"Vin!"
"Gue tutup, jaga Kara baik baik."
Alan memandang sejenak Telfon nya yang tidak terhubung lagi dengan Arvin. Ia kembali masuk ke dalam cafe.
"Alan!"
Tak jauh dari nya Dinda dan Hessy melambaikan tangannya pada Alan yang di balas senyum kikuk nya.
"Lo kesini sama siapa?" Tanya Dinda.
"Cuman temenin Kara."
Dinda ber'oh' ria sambil mengangguk. "Kita gabung aja ya?" Kata Dinda yang di setujui Alan.
Kara tersenyum tipis di sela nyanyiannya saat melihat Dinda yang duduk di meja Alan sedang melambaikan tangan padanya.
Kara sudah menyelesaikan nyanyiannya. Mereka sedang break sebentar, Kara tengah membalas chat dari Arvin yang menanyakan apakah disana aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector, Arvin [END]
Teen Fiction[follow sebelum membaca⚠️] "Bagaimanapun kamu, jangan minta aku untuk pergi. Mereka bagian dari kamu, aku juga akan melindunginya." Karamel bersyukur memiliki sahabat seperti Arvin. Lelaki itu melindunginya, memperhatikannya pun menyayanginya. Bahka...