Masih dengan mode Melody:)
Dan tentu nya babang Arvin"I love myself, to love you more"
•
•
•Revan sibuk berdiam diri di kamar adiknya, kamar Reyna. Dulu, jika Bunda mereka sedang berpergian karna pekerjaan, mereka akan menginap di apartemen ini. Alasannya, mereka bisa berbuat semau mereka tanpa takut dimarahi bunda nya karena barang atau guci nya pecah. Ah Reyna dulu juga bisa usil sama seperti Revan, beda lagi kalau alter ego Rain, pendiam abis.
Dulu sangking gabutnya, mereka berkaraoke di ruang tengah sampai keadaan ruang tengah itu seperti kapal pecah, bungkus cemilan juga berserakan dimana mana. Tapi keesokannya mereka dengan kompak kembali membersihkan kekacauan yang mereka buat dengan diselingi gurauan.
Kadang teman teman Revan dan Chelsea berkumpul di apartemen ini, termasuk juga Maurin yang masih menjadi kekasih Revan saat itu.
Mengingat kenangan itu membuat air mata Revan tanpa sadar menetes.
Revan terkekeh miris. Sekarang ia tau, ada dua hal yang sangat menyakitkan di hidup ini. Kehilangan dan pengkhianatan.
Revan tersadar dari lamunannya ketika mendengar bunyi, sepertinya ada orang yang tengah memasukan kode password apartemennya.
Lantas ia meletakkan kembali pajangan foto adiknya lalu melangkah keluar kamar.
Tepat saat ia menutup kembali pintu kamar itu, tubuhnya memaku ketika mendapati seorang wanita tengah berdiri tak jauh darinya dengan sorot mata penuh kerinduan.
"Sayang."
Mata Revan memanas seiring air mata nya kembali menggenang.
"B-bunda..."lirihnya.
Wanita berumur itu meneteskan air matanya dan entah kenapa semakin terisak. Mungkin terlalu banyak menyimpan kerinduan terhadap putra nya. "Revan sayang..."
"Pulang ya sayang, bunda kangen, udah cukup ya nak?" Ujar Mely tertahan.
Tangis Revan seketika pecah saat Mely memeluknya. Setelah sekian lama akhirnya Revan menangis meraung di pelukan Bunda nya, terakhir ia menangis seperti ini mungkin saat ia masih sangat kecil. Saat ini tak ada Revan yang bersikap dewasa, tak ada Revan yang gelap akan dendam. Yang ada hanya Revan anak kesayangannya Mely, Revan yang bisa menumpahkan segala kesedihannya di dekapan Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector, Arvin [END]
Ficção Adolescente[follow sebelum membaca⚠️] "Bagaimanapun kamu, jangan minta aku untuk pergi. Mereka bagian dari kamu, aku juga akan melindunginya." Karamel bersyukur memiliki sahabat seperti Arvin. Lelaki itu melindunginya, memperhatikannya pun menyayanginya. Bahka...