🌜33 - Hukuman🌛

1.6K 111 6
                                    

Maaf kalau ada typo
Happy reading 💜
***

Sejak kejadian di taman belakang itu Arvin benar benar menjauhi Kara. Bahkan Kara hampir tak pernah melihat sosok nya. Beberapa kali ia melihat Arvin hanya memasang tampang datarnya, dan kemarin saat pulang sekolah ia sempat melihat Arvin berboncengan dengan Maura.

Karna itu banyak gosib yang tersebar di sekolah. Entah itu Arvin yang berpacaran dengan Maura, Arvin yang sudah tak menganggap Kara sebagai sahabatnya, sampai Kara yang di tuduh jadi penghianat karna dekat dengan Revan. Huftt.

Di saat seperti ini Kara hanya bisa menahan batas dirinya. Ia sadar apa yang tengah ia lakukan. Kadang ia merasa ia seperti menghukum dirinya sendiri.

Kara bersandar pada pembatas koridor lantai dua. Matanya berkelana menatap orang orang yang tengah bersuka ria di bawah sana.

Hari ini adalah puncak acara ulang tahun sekolah mereka. Di bawah sana banyak stan stan dari semua kelas. Di tambah penampilan penampilan dari beberapa siswa dan artis yang ikut meramaikan membuat para murid tampak begitu senang.

Dan sekarang Kara tengah memfokuskan dirinya pada salah satu murid yang tengah berdiri di atas panggung. Entah kenapa Ia merasa bersalah sekarang. Sebenarnya band Kara akan tampil hari ini, namun kemarin ia mengatakan pada panitianya kalau ia sedang ada masalah. Apalagi kalau bukan tentang Arvin. Sepertinya setelah ini ia akan berbicara pada panitianya.

"Kara?"

Kara tersentak lalu spontan menoleh. "Eh Kayleen."

"Kenapa disini? Gak turun?"

Kara menggaruk tengkuknya. Apalagi ketika melihat bet panitia yang di kalungi Kayleen.

Kayleen terkekeh. "Santai aja, gue cuman nanya kok. Gak maksa Lo turun," katanya ketika melihat raut tegang Kara.

"Boleh gue tanya?" Ujar Kara menatap Kayleen.

Kayleen mengangkat alisnya. "Tanya aja kali, ngapain izin segala," katanya lalu terkekeh membuat suasana yang tadinya canggung kini lebih terasa hangat.

"Kemarin gue bilang ke panitia kalau band gue gak bisa tampil hari ini. Mm kemarin itu ada sedikit masalah, cuman hari ini gue rasa baik baik aja. Apa gak bisa band gue daftar nampil? G-gue cuman gak enak sama temen temen gue."

Kayleen tampak berfikir, sambil melirik orang orang di lapangan sana. Ia melipat tangannya di dada.

"Mm kabar buruk. Panitia udah susun acara ini dan list nama band Lo gak terdaftar," kata Kayleen santai.

Kara semakin menurunkan bahunya pasrah. Rasa bersalah nya semakin besar sekarang.

"Tapi ada kabar baik nya dong."

Kara mendongak bingung.

"Kabar baiknya karna orang orang tau band Lo gak nampil maka kita akan buat surprise!"

Kara mengerjapkan matanya. Mencerna baik baik kalimat Kayleen ini. Karna terdengar ambigu. Setelah beberapa detik berpikir barulah Kara menyadari satu hal.

"Lo serius?" Kata Kara tak percaya.

"Lo percaya gue kan?" Tanya Kayleen sambil menarik Kara untuk turun.

My Protector, Arvin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang