Devil in Your |09

16.6K 767 10
                                    

Brak!

Gadis itu menggebrak meja lagi. Seketika tawa mereka berhenti dan kompak menatapnya datar termasuk Ryan dan Gea yang sedari tadi tak acuh.

"Apa-apaan maksud lo!!" pekik si penggebrak menunjuk Lexa.

"Salah siapa nampar?" tanya balik Lexa yang telah kesal.

"Lo berani sama gua!!!" pekik si penggebrak melotot ke arah Lexa.

"Emang lo siapa?" tanya Lexa padanya.

"Kenalin, gua Divanka Aleandra Aidith, anak dari orang terkaya ke-empat di dunia." ujar Diva dengan senyum sombongnya.

"Gua Mayana Hubnia Anjasmara, anak dari pemilik perusahaan terkaya ke dua belas di dunia." sambung Maya dengan sombongnya.

"And gua Gessania Ginarama Diandanu, anak pemilik perusahaan terkaya ke tiga belas di dunia." tambah Gessa tak kalah sombong.

"Sombong." cibir Aura pelan.

"Apa kata lo!!" gertak Diva kepada Aura yang kini mamasang muka menantang.

"Sombong!" ulang Aura lebih keras.

Plak!

Tampar Diva di pipi chubby Aura yang membuatnya sedikit meringis. Lalu, dia bersedekap bangga.

"Apa maksud lo? Main tampar-tampar aja." Aura menunjuk garang Diva.

"Maksud gua? Jangan deketin pacar-pacar kita." titahnya sombong.

"Pacar? Siapa pacar kalian?" tanya Aura bingung.

"Ya mereka pacar kita." tunjuknya pada Ryan, Reyhan dan Reynald.

Kalian pasti bertanya, kenapa tidak ada yang menunjuk Geo? Jawabannya adalah dulu ada, tapi pacar asli Geo segera mem-bully-nya hingga masuk rumah sakit dan mengalami trauma. Yah, jadi tak ada lagi yang berani mengaku-ngaku Geo sebagai miliknya.

Gea menatap Ryan garang. Ryan yang mengetahui maksudnya, langsung menggeleng kecil sambil memegang tangan Gea yang berada di bawah meja.

"Iyuhhh.... Gak sudi gua jadi pacar lo, mendingan gua jomblo seumur hidup daripada pacaran sama lo." jawab Reynald ilfeel.

"Sorry, mendingan gua sama kambing  aja daripada sama lo." tambah Reyhan jengkel.

"Ihh.... Beb. Kok kamu gitu sihh...." kata Diva dengan muka yang dibuat-buat manis tapi malah terkesan jijik.

"Iyah, beb. Kok kamu gitu juga cihh..." sambung Gessa tak kalah jijik.

"Gua pergi." Gea melenggang pergi dari kantin akibat muak dengan mereka diikuti Ryan yang juga melenggang meninggalkan kantin.

"Ish, bebeb Ryan kok ikutan pergi sih... Gara-gara kalian nih...." Maya menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Guy's cabut." titah Lexa kemudian melenggang pergi meninggalkan para cabe diikuti mereka berempat.

•••

Gea sedang rebahan di ranjang ruang pribadinya dan Ryan karena tidak mood untuk mengikuti pelajaran. Ya, ruangan pribadi mereka dijadikan satu, sebagai ruang pemilik sekolah sekaligus donatur terbesar. Jadi, ruangannya lebih lebar daripada yang lain.

Gea saat ini berada di kamar utama ruangan itu. Ia mencoba tidur dengan memeluk erat boneka besarnya, namun sia-sia. Ia bangkit dari posisinya menjadi duduk.

Tiba-tiba sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang. Ia tersenyum tipis. Mengeratkan pelukannya pada bonekanya.

"Ya." panggil Ryan.

Devil in Your (ANGGARANTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang