'Dia lagi!' mereka menatap malas ke arah si penggebrak. Siapa lagi, kalau bukan Diva dan antek-anteknya yang sombong.
"Heh! Kalian!" pekiknya memanggil.
"Hm?" balas mereka malas.
"Kalian jangan kecentilan dong dong! Terutama lo!!" tunjuknya pada Gea. 'Gak kebalik?'
"Maksud lo?" tanya Lexa geram.
"Dia udah kecentilan dekat-dekat
sama pacar kita!" ujarnya emosi. 'Ga sudi gua punya kakak ipar macam lo!!'"Lo yang kecentilan bangsat!" teriak Lexa tepat di depan muka penuh make up Diva.
"Apa-paan lo!!!" teriak Diva nyaring, kini seluruh pandangan kantin tertuju pada mereka.
"Hahaha...." Gessa menyiram rambut indah Lexa dengan jus alpukat yang didapatkannya dari meja sebelah. 'Lengket?'
"Yaaa!!! Pantes banget! Kayak gembel di perempatan." ejek Diva sengaja dikeraskan. 'Cempreng lagi!'
"Aduduh kacian?" tambah Maya tak kalah keras.
Byur!
Aura yang geram menyiram wajah Diva dengan air dingin yang tadi sempat dibelinya. Lalu, dilemparkannya botol bekas air itu ke muka Gessa. 'Nice Aura!'
"APA-PAAN LO! HA!?" Diva mencekeram kasar kerah baju Aura.
"LO YANG MULAI DULUAN TOLOL!" Aura dengan kasar melepas cengkeraman Diva dari bajunya. 'Ayo Aura!!'
"BERANI LO NGATAIN KITA TOLOL! HA!" bentak Diva tepat di depan muka Aura. 'Kan emang bener!'
"EMANG LO SIAPA!" tantang Lexa sambil menyiram jus mangganya ke Gessa.
Plak!
Maya menampar Gea yang sedari tadi diam. Gea sekarang hanya menatap datar sang pelaku. Gea berdiri.
"Apa maksud lo?" tanya Gea menahan amarah meskipun kedua tangannya sudah mengepal erat siap meninju.
"Maksud gua? Kenapa bisa orang miskin kaya lo sekolah di sini?" tunjuknya pada Gea dengan nada meremehkan. 'Lo belum tahu siapa gua.'
"Emang kenapa!?" tanya Gea menantang disertai tatapan dinginnya.
"Pasti lo jual tubuh lo ke om-om pedofil kan?! Ngaku lo!!!" tuduhnya pada Gea, seketika seluruh kantin mulai berbisik-bisik.
"Benerkan gua? Dasar JALANG ga tahu diri!" Maya tersenyum penuh kemenangan.
"Bukannya kebalik ya?" tanya Gea menatap sengit Maya yang kini mulai gemetaran.
"Lo nuduh gua!!!" gertak Maya sekencang mungkin.
"Bukan nuduh tapi KENYATAAN!!!" gertak Gea menunjuk Maya sengit.
Prang!
Maya melempar mangkok penuh berisi bakso yang berada di dekatnya ke arah Gea. Yang seketika pecah dan sedikitnya menggores kulit Gea hingga mengeluarkan darah. 'Biarin gua gantiin lo.'
Plak!
Plak!
Plak!
'Siapa suruh lo nyakitin Gea!!!' dia menampar kuat Maya hingga sudut bibirnya berdarah dan pipinya membiru.
Bughk!
"Ini buat lo yang udah nampar Gea!"Plak!
"Ini buat lo yang udah ngehina Gea!"Bughk!
"Ini buat lo yang udah buat Gea terluka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...