Sepuluh tahun yang lalu.......
"Kak, liat deh. Kak Gea selalu dapat perhatian sama papa. Sementara kita? Selalu tak diindahkan keberadaannya." kata Diva kepada Geo yang sedang memperhatikan kembaran dan papanya.
"Iya dek, papa selalu pilih kasih." balas Geo tersenyum miris.
"Diva benci sama kak Gea." kata Diva menatap garang Gea dan papanya.
Geo manatapnya bingung. Kenapa?
"Dia selalu saja ambil perhatian papa dari kita. Selalu banding-bandingin kita sama dia. Papa bilang, inilah, itulah, pusing kepala Diva dengernya." kata Diva camberut.
"Kata mama, kak Gea selalu menyedot seluruh perhatian dari papa yang seharusnya buat kita." tambah Diva.
Ya, mama mereka memang membenci anak keduanya itu. Karena anak itu dengan segala caranya selalu membuat suaminya mengacuhkannya, dan beberapa kali membuatnya bertengkar dengan suaminya karena ingin membalasnya.
"Iya, geram kakak lama-lama sama dia. Sok manis banget di depan papa." kata Geo.
•••
"Ish! Papa jadi cemot kan aku." kata Gea cemberut lalu mengusat noda saus di dekat bibirnya.
"Hehehe.... Maafin papa ya?" Gea mengangguk polos.
"Iya pa....." jawab Gea.
"Uhh.... Sayang anak papa." papanya mencium gemas pipi Gea. Gea tertawa bebas di sana.
"Ish! Papa...." dengus Gea kesal.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar dan melihatnya. Geo, anak itu menangis di pojok karena merasa jarang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya.
Papanya yang sangat menyayangi Gea dan mamanya yang sangat memanjakan Diva. Sedangkan dia? Sering ditinggal sendiri dengan para orang suruhan papanya.
"Papa cuma sayang Gea..... Mama cuma sayang Diva..... Gak ada yang sayang sama Geo.... Hiks.... Gak ada.... Hiks...." lirihnya menangis tersedu-sedu sendiri di pojok sana.
"Geo.... Hiks..... Benci kalian.... Hiks.... Ga ada yang liat Geo..... Hiks.... Gak ada...."
"Abang jangan nangis, walaupun mereka ga peduliin abang. Tapi, Gea akan tetap sayang sama abang." Gea memeluk Geo erat disusul papanya yang ikut berpelukan.
"Maafin papa ya, Geo? Papa udah ga adil sama kamu. Maafin papa ya?" rambut Geo dielus lembut oleh papanya yang sekiranya ini adalah pertama kalinya.
"Papa..." Geo memeluk erat papanya.
"Shut.... Anak tertua ga boleh cengeng." tutur papanya.
"Iya... Pa..." balas Geo masih terisak.
Dibalik tembok ada Diva yang iri dengan mereka dan mamanya yang terus-menerus membuai kata-kata picik yang membuatnya semakin membenci Gea.
"Mama menyesal melahirkan anak seperti dia, terlalu licik. Tapi, mama tak pernah menyesal mempunyaimu di samping mama." kata mamanya tersenyum licik.
•••
Beberapa hari kemudian......
"Kita tinggal dulu ya? Cuma bentar kok. Nanti mama sama balik lagi." kata papa diangguki mereka bertiga.
"Ayo kak ke sana." ajak Diva kepada Gea. Geo mengernyit heran. Sejak kapan Diva akrab dengan Gea?
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...