Hari ini adalah hari kepulangan Gea dari rumah sakit sekaligus hari di mana Ryan sedang berada dalam perjalanan kembali menuju Indonesia.
Oh iya, ngomong-ngomong soal orang yang mengaku sebagai Ryan di bandara itu belum terbunuh, dia masih hidup dan dibawa ke Indonesia atas permintaan Gea yang menginginkannya sebagai mangsa.
Di minggu ini, seluruh saluran televisi tiada henti-hentinya menyiarkan berita tentang pemilik Putra Crop's yang ternyata adalah bagian dari empat perusahaan besar milik keluarga Anggaranta yang pernah disebutkan.
Menurut jadwal, Gea akan dipulangkan pada sore ini. Sekarang, ibu hamil itu sedang berada sendirian di ruang inapnya sambil beberapa kali menyedot jus jambu batu menunggu kedatangan Findi yang katanya akan pergi ke sana bersama Arka.
Tok... Tok... Tok...
Ceklek....
Arka dan Findi segera masuk dan kembali menutup pintu, lalu keduanya dengan antusias berjalan menuju tempat Gea mendekam dengan jus di tangannya.
Gea berdehem sejenak, kemudian matanya menelisik kedua orang di depannya itu bergantian. "Jadi, bang Arka waktu lamar kakak gimana? Lancar kan?" tanyanya penasaran.
Findi yang ditanya segera mengangguk antusias, "Lancar banget, kakak aja baru tahu kalau Arka itu bisa romantis banget." jawabnya tersipu.
"Ya, bagian romantisnya itu gimana?"
Findi berdehem sejenak, lalu menjelaskan bagian romantis yang dimaksudnya. "Dia bawa aku ke ruangan gelap yang ternyata di sana itu banyak banget bunga mawar merah sama kuning yang berserakan sama jatuh dari atas. Terus, dia nyuruh kakak buat tarik kain sutra yang ngalangin kakak buat baca tulisan di baliknya." dua menjelaskan dengan sangat antusias.
"Waktu kakak buka, di sana ada tulisan dari berbagai bunga yang punya warna kesukaan kakak, tulisannya itu, 'Will you marry me, Rafindi Agrenia Dhantom?' gitu. Terus, waktu kakak berbalik mau minta penjelasan dari semuanya, Arka udah jongkok sambil nunjukin cincin buat aku." tambahnya gemas.
Gea terkekeh, sepertinya memang benar bahwa Findi sangatlah bahagia dengan acara pertunangan yang telah diadakan tiga hari yang lalu. "Oh, jadi gitu ya? Beda banget sama cara Anggar waktu ngelamar aku." ujarnya iri.
Kali ini, otak Arka tiba-tiba nyambung, dari dulu ia sangat penasaran bagaimana kedua orang itu bisa menikah di usia 15th meski dia sendiri masih jomblo di waktu yang bersamaan.
"Emang dia ngelamar kamu kayak gimana?" tanya Arka antusias. Sungguh, untuk kali ini, biarkan dirinya untuk penasaran.
Gea memutar kedua bola matanya malas, lalu menatap sengit tangan kanannya dalam bekerja di dunia gelap. Bibirnya berdecak, "Emang bang Arka gak ada kerjaan lain apa selain ngepoin orang?" tanyanya sengit.
Dengan polosnya Arka menganggukkan kepalanya yang membuat kedua wanita yang berada di sana ingin segera memasak mentah-mentah Arka ke dalam panci penggorengan miliknya.
"Huft! Udahdeh, bahas yang lain gih! Bang Arka, katanya bininya bang Reza tadi pagi udah pecah ketuban ya?" tanya Gea penasaran.
Arka mengangguk, tadi memang ia sudah mendapat pesan bahwa Reza tidak bisa ikut karena harus menemani istrinya yang akan melahirkan anak pertamanya tersebut.
"Iya, dek. Emangnya kenapa? Kamu mau ke sana?" tanyanya bingung.
Mulut Gea kembali menyeruput jus jambu batunya, lalu menatap Arka dalam. "Bang, ngelahirin itu sakit ya?" tanya wanita dengan polosnya.
Dengan perasaan gemas, tangan milik Findi mencubit pelan pipi chubby milik atasannya itu. "Emangnya kenapa? Takut?" tanyanya memastikan.
Kepala ibu hamil itu mengangguk pelan, "Iya, kak. Aku takut..." cicitnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...