Devil in Your |19

15.2K 690 8
                                    

"Bunda mau pesan apa?" tanya Ryan peka kepada Gea. 'Nice Anggar!'

"Kalau ayah pesan apa?" tanya Gea balik. 'Sukurin lo pelayan ganjen.'

"Ngikut bunda aja." jawab Ryan seadanya. Gea mengangguk mengerti.

"Janssons frestelse dua, risalamande dua sama orange juice dua." Gea memesan setelah melihat buku menu.

"Ada lagi?" tanya pelayan itu yang kini tersenyum terpaksa. 'Ketawa dosa gak sih?'

"Tidak ada." jawab Gea cepat. 'Hust! Hust! Pergi sana! Yang jauh sekalian!'

"Silahkan ditunggu, tuan dan nyonya." pelayan itu pergi dengan langkah lesu. 'Hahahaha.....'

Setelah pelayan itu pergi, Ryan menatap dalam Gea sambil tersenyum kecil. 'Posesif my devil wife.'

"Bunda." panggil Ryan sambil terkekeh kecil.

"Apa?" balas Gea jutek.

"Cie yang cemburu!" goda Ryan dengan usilnya.

"Gak tuh!" ketus Gea memalingkan wajahnya. 'Duh, ni pipi pasti dah merah!'

"Blushing!" cetusnya melihat tingkah Gea.

"Ish! Iya aku cemburu, puas?" Ryan menahan senyum saat melihat gadis di depannya ini cemberut. 'Kepingin gigit dah tu pipi.'

"Puas." Ryan tersenyum puas.

Tak lama kemudian, makanan mereka datang. Mereka menyantap dengan tenang. Namun, para pengunjung lainnya terus memperhatikan mereka. Gea yang sibuk dengan Vano dan Ryan yang sibuk makan dan sesekali menyuapinya.

•••

"Ayo cepat!" Lexa menarik tangan Aura antusias.

"Hati-hati Lexa, jangan buru-buru, entar nabrak o...rang." ucapan Aura terhenti karena tiba-tiba terkabul.

Bruk!

Lexa menabrak seorang pria tinggi yang sangat familiar di matanya. Untungnya, tadi dia masih bisa menjaga keseimbangan walau memakai hell's yang tergolong tinggi.

"Elo!" pekik Lexa kaget. 'Kok dia sih?'

"Kenapa? Gua ganteng? So pastilah!" dia menyisir rambutnya ke belakang. 'Pede sekali mas?'

"Pede anjir!" maki Lexa tak terima. 'Tapi emang benar sih.'

"Ga papa, tapi bener kan?" Reynald memainkan kedua alisnya. 'Songong banget ni anak!'

"Yain, biar cepet." Aura menarik tangan Lexa menjauh dari Reynald menuju ballroom hotel, tempat acara dilangsungkan. 'Sabar, ini ujian.'

"Makanya, jadi cowok tu jangan terlalu pede. Ngenes kan?" tambah Reyhan lalu pergi meninggalkan Reynald yang kaget atas ucapan abangnya. 'Kenapa tu anak?'

'Lah kok! Gua ditinggal sendirian?' Reynald menengok kanan-kiri dan segera berlari menyusul mereka.

Dia menghampiri sahabatnya di depan sebuah foto pre-wedding di depan pintu masuk ballroom hotel.

Dia ikut melihatnya dengan tersenyum cerah namun tak lama senyum itu pudar. 'Anjir! Kok cuma kelihatan bayangannya? Potek hati abang!'

ARPA
&
RAA

Devil in Your (ANGGARANTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang