Hari ini, double Rey sedang berada dalam perjalanan bisnis ke Singapura. Mereka ke sana untuk meninjau langsung proyek pembangunan yang mendapatkan rating tertinggi bulan ini di Asia.
Hal tersebut dimanfaatkan oleh Gea untuk bebas pergi ke manapun yang dia inginkan, seperti sekarang ini. Ia sedang berada di halaman belakang mansion Anggaranta yang penuh dengan berbagai macam sayuran dan buah-buahan bersama anak dan suaminya seraya menunggu kedatangan Geo dan pacarnya.
Rencananya, hari ini mereka akan berfoto keluarga di halaman belakang yang terdapat air mancur yang sering digunakan untuk menyiram tanaman di sana sebagai hujan buatan karena mendapatkan ide dari Geo.
Satu minggu yang lalu, Geo sudah memberitahukan Vanya tentang seluk-beluk keluarganya yang tersisa setelah mendapatkan ijin dari kedua adiknya. Saat itu, Vanya benar-benar kaget mengetahui bahwa leader-nya yang selalu berlaku tegas itu merupakan misteri dari marga Anggaranta.
"HELLO EVERY BODY!!!"
Seorang lelaki dengan wajah duplikasi dari Gea berlari menuju tempat Vano berada diikuti oleh seorang gadis berperawakan lembut namun tidak lemah di belakangnya dengan melenggang santai.
"Hai, semuanya..." sapanya dengan senyum terbaik yang menghiasi wajah cantiknya.
"Hai juga, Vanya." balas Gea ramah.
Saat melihat Geo dengan sengaja meng-jungkir-balik-kan anaknya, Ryan sedikit menegur kakak iparnya yang sedikit kurang mikir itu. "Lo belum pernah ngerasain di-jungkir-balik sama raksasa, ya?" sindirnya yang seketika membuat Geo segera mengembalikan Vano ke posisi awal.
"Hehehe..."
Vanya menatap bingung perut Gea, lalu bertanya. "Udah berapa minggu?" tanyanya seraya berdecak kagum.
Bibir Gea melengkungkan senyumnya saat ditanya, "Jalan dua belas minggu." jawabnya seraya mengelus lembut perutnya yang kali ini lebih terlihat membuncit dari pada sebelumnya.
Vanya mangut-mangut, kemudian ia bertanya lagi, "Kok udah buncit banget kayak gini? Kembar ya?" tanyanya penasaran.
Dengan semangat, Gea menganggukkan kepalanya. "Iya, Nya. Kembar dua." jawabnya antusias.
"Woy! Katanya mau fotbar?" (foto bareng.) tanya Geo berseru.
Gea mengangguk, lalu dengan perlahan ia berjalan menuju depan kamera sambil membawa remot digital anti air yang dikhususkan untuk mengatur air mancur penyiram tanaman tersebut. Sementara itu, Ryan bergabung setelah selesai mengatur timer kamera menjadi sepuluh detik per foto-nya.
Dengan posisi Geo dan Vanya yang memeluk gemas Vano, lalu Ryan yang memeluk istrinya itu dari samping sementara tangan satunya lagi mengelus sayang perut buncit milik Gea itu serta dilengkapi senyuman manis yang sangat jarang ditunjukkan di manapun, akhirnya mereka siap bersamaan dengan air mancur yang mulai terlihat seperti hujan gerimis melengkapi pagi itu.
Geo dan Vanya saling berpandangan, lalu keduanya mengangguk kompak. 'Tiga... Dua....'
"Senyum!"
Cekrek...
•••
Saat ini, Gea dan Ryan sedang berada di apartemen milik Ryan yang biasanya menjadi tempatnya melakukan eksperimen tentang bahan masakan dari berbagai belahan dunia beberapa bulan ini.
"Apa semua urusan telah selesai?" tanya Gea kepada suaminya.
Ryan mengangguk, "Yes, all is end." (Ya, semua selesai.) jawabnya lalu kembali menyuapkan bubur khusus bayi kepada Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...