Brumsh.......
"Pemenangnya adalah Anta!!!"
"Ouh, sayang sekali. Hari ini Queen kita telah berganti setelah dua tahun!!!"
Gea dengan santainya memenangkan pertandingan balap. Ia keluar dengan angkuhnya menghampiri lawannya. Ryan mengikutinya dari belakang.
"Gua yang menang. Gelar Queen lo, sekarang milik gua." ujar Gea tepat di depan Diva dengan keras.
Seketika di sana menjadi senyap. Para penonton lainnya hanya menatap tak percaya pada Gea yang telah mengalahkan juara dua tahun berturut-turut.
"Queen racing-nya Eropa dan AS memang hebat." gumam Ryan berlalu meninggalkan arena bersama Gea.
"Queen racing-nya Eropa dan AS!!"
"APAAA!!!"
Di sudut arena, tiga orang lelaki juga sama kagetnya dengan fakta yang baru saja didengar telinganya. 'Berarti, dia udah nguasai dunia balap dua benua dong!!'
"Hebat banget tu cewek. Bikin gua pengen?" Reyhan dan Geo memincingkan mata tajam pada Reynald.
"Gebet tu cewek jadi pacar gua!" sambung Reynald yang membuat mereka berdua muak.
Pletak!
Pletak!
"Loh kok! Kepala Reynald disentil sih?"
"Sinting!"
•••
"Victory!!!" seru Reynald heboh.
"Ye! Yee... Gua menang, Geo kalah. Bhuhahahahaha......"
Ryan, Reyhan, Reynald dan Geo sedang mabar di apartemen Geo. Dia tidak ingin hidup satu atap dengan orang yang telah mengusir kembarannya dari rumah. Jadilah, Geo tinggal sendiri di apartemen.
Geo benci mereka. Apalagi karena dia yang tak bisa menyelamatkan kembarannya.
Flashback On
Sepuluh tahun yang lalu....
"Eugh...." Geo terbangun dari tidurnya. Ia heran, dimana adik kembarnya? Kenapa dia tak ada di sini?
"Pa, di mana Gea?" Geo memberanikan diri untuk bertanya pada papanya.
Papa yang di beri pertanyaan seperti itu seketika meninggalkan ruangan dengan amarah yang menjalar dan berlalu membanting pintu dengan keras.
Brak!!!
'Gea di mana? Kok papa marah? Kenapa sama Gea? Kok aku ngerasa dia lagi jauh dari dari aku.'
"Sshhhh....." Geo memegang kepalanya yang mulai pening, rasanya seperti ribuan jarum menusuk kepalanya.
Lalu, sang mama yang melihat itu mendekat. Dia membantu membaringkan Geo tubuhnya di kasur.
Sedangkan papanya, dia sedang berada di ruang dokter yang baru saja memeriksa keadaan anaknya.
"Dengan keluarga pasien?" tanya dokter itu.
"Saya Papanya, dok!" jawabnya khawatir.
"Mari, silahkan masuk pak." dokter itu mempersilahkannya masuk ke dalam.
"Jadi, bagaimana keadaan anak saya?" tanyanya khawatir. 'Semoga dia baik-baik saja.'
"Sebelumnya saya minta maaf." dokter itu mulai menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...
