Devil in Your |15

15.6K 712 2
                                    

"Aaaaaaaaaa!!!"

"Bangsat!!!"

"Anjriitttt!!!"

"Asuuuuuuu!!!"

"Waaaaaa!!!"

Reynald terus-menerus memekik ketakutan ketika satu per satu hantu muncul di sepanjang jalan. Namun berbeda dengan Gea yang terus-menerus tersenyum, Ryan yang terus mengamati Gea dan yang lain terus-menerus melebarkan mata kaget.

Akhirnya, setelah lima belas menit berada di sana. Mereka keluar dengan menetralisir detak jantungnya masing-masing kecuali Ryan yang masih saja santai. Dan jangan lupa, Reynald yang menghela nafas lega.

"Bhuhahahahaha..... Reynald takut?" goda Lexa usil pada Reynald saat mengingat kejadian di dalam sana.

"Ayo pulang." ajak Reynald semangat. 'Bisa abis nanti gua kalau terus-terusan di sini!!'

"Yeee..... Takut ya?" goda Lexa cekikikan lagi.

"Ayo pulang." pinta Reynald kepada kakaknya. Reyhan mendengus.

"Yaudah. Ayo kita pulang, udah lumayan sore juga ini." ajak Reyhan disetujui mereka semua.

Mereka segera menuju parkiran dan memasuki mobil masing-masing dan bergegas pulang dari sana.

•••

Gea dan Ryan sedang berada di apartemen milik Ryan. Gea yang sibuk memasak dan Ryan yang sibuk memperhatikannya.

"Ya." panggil Ryan kepada istrinya.

"Hm." jawab Gea yang masih sibuk memasak.

"Kamu lagi masak apa?" tanya Ryan penasaran.

"Bouillabaisse sama makowiec, terus minumnya jus jeruk nipis." jawab Gea seraya menyajikan makanannya di atas meja.

"Makan yang banyak ya, udah malam, aku mau pulang." pamit Gea setelah membereskan peralatan masaknya.

"Oh ya, satu lagi. I love you." Gea mencium pipi gembung Ryan yang mengunyah lalu pergi dari apartemennya.

Ryan yang ditinggalkannya hanya terkekeh sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu istrinya.

Lima menit kemudian, bel apartemen berbunyi. Namun, itu tak mengganggu kegiatannya sama sekali.

Ting.... Nong.....

Ceklek...

Seseorang tanpa permisi memasuki apartemennya. Ryan sudah tahu siapa itu. Siapa lagi kalau bukan ketiga sahabatnya.

"Ryan? Where are you?" pekik Reynald mencari-cari Ryan.

"Wehhh.... Makan gak ngajak-ngajak." ujar Geo seraya ikut duduk di meja makan.

"Kalau mau tinggal ambil." titah Ryan di sela-sela makannya.

"Makasih Ryan ganteng." ucap Geo tulus seraya mengambil makanan.

"Hm, sama-sama." jawab Ryan yang kini telah selesai makan dan mencuci peralatannya.

Geo dengan lahap menyantap makanannya. Tapi, ada sesuatu yang aneh mengganjal di hatinya. 'Enak banget! Tapi kok dada gua rasanya sesak ya?' Perlahan air matanya menetes tanpa seinjinnya.

Ryan yang melihat Geo, tersenyum teduh. 'Ikatan sepasang kembaran pada lainnya memang kuat, ya?'

Ryan keluar dari dapur menuju ruang tamu setelah membereskan peralatan makannya. Dilihatnya, Reyhan dan Reynald yang sedang mabar di sana.

Devil in Your (ANGGARANTA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang