Sekarang adalah malam pentas seni RIHS yang kedua. Dan sepertinya, ini lebih membosankan daripada pentas seni yang kemarin.
Kini, Ryan dan Gea sedang duduk sebagai perwakilan Anggaranta. Mereka terus saja menatap datar panggung di depannya.
Gea menguap pelan, menengok ke arah tempat duduk Ryan. 'Dia tidak ada? Anggar ke mana?'
"Saya, ingin menyanyikan sebuah lagu untuk istri saya yang sangat saya cintai. Talya, dengarkan laguku untuk menggambarkan cinta kita."
Gea menatap tak percaya orang itu. 'Anggar, kau? Kau terlalu romantis dari dulu. Kau memang orang yang selalu bisa mengobrak-abrik hatiku.'
Ryan mulai melantunkan lagunya dengan diiringi petikan gitar yang membuat suasana semakin romantis. Sungguh, inilah jadinya saat seorang pendiam bernyanyi. Ia akan menjadi pembawa lagu yang sempurna.
Kau jaga selalu hatimu saat jauh dariku
Tunggu aku kembaliHaa...
Mencintaimu aku tenang
Memilikimu aku ada
Di setiap engkau membuka mata
Merindukanmu selalu 'ku rasakan
Selalu memelukmu penuh cinta
Itu yang selalu aku inginkanKau mampu membuatku tersenyum dan
Kau bisa membuat nafasku lebih berartiKau jaga selalu hatimu saat jauh dariku
Tunggu aku kembali
'Ku mencintaimu selalu
Menyayangimu sampai akhir menutup mataAa-ah, oh (jaga selalu hatimu)
Aa-ah (jaga selalu hatimu)
(Hu...)
Oh, aa-ah...Kau mampu membuatku tersenyum dan
Kau bisa membuat nafasku lebih berarti (oh)Kau jaga selalu hatimu saat jauh dariku
Tunggu aku kembali
"Ku mencintaimu selalu
Menyayangimu sampai akhir menutup…
Semua orang terpaku setelah mendengarnya. Selang beberapa detik, tepuk tangan meramaikan waktu itu. Gea yang semula duduk, kini telah berpelukan erat dengan Ryan."I love you, Anggar."
"I love you too, Antalya."
•••
"Yah.... Udah waktunya pulang. Padahal gue udah nyaman banget di sini." Reynald menatap dalam tanah bekas camping.
"Iya, gak kerasa udah tiga hari kita di sini." tambah Lexa terharu. 'Tumbenan ni orang kompak.'
"Udah-udah, balik kuy! Atau kalian mau ketinggalan di sini?" sinis Geo yang sudah muak melihat drama mereka berdua.
"Hm... Yuk." ajak Reynald lesu.
"Kuy?" ajak Lexa lesu. 'Muntah sekarang dosa gak?'
Mereka akhirnya berjalan menuju tempat parkir yang telah sepi. Maksudnya, siswa/i RIHS telah masuk ke dalam kendaraan masing-masing.
Reyhan yang berjalan ke mobilnya seketika ingat suatu hal yang sepertinya penting. Ia menatap beberapa mobil di sana. Mencari mobil milik salah satu sahabatnya. 'Mobilnya Ryan yang mana?'
"Ryan sama Gea mana?"
•••
Ryan bangun dari tidurnya karena terganggu oleh suara ponselnya yang berdering dan kebetulan berada di atas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...