"KUINGIN SAAT INI, ENGKAU ADA DI SINI.... TERTAWA BERSAMAKU SEPERTI — uhukkk...." Lexa terbatuk di sela-sela nyanyiannya.
"SUKURIN!" pekik Reynald senang. Entah kenapa, ia selalu merasa terhibur tiap kali melihat Lexa terkena sial. 'Reynald GOBLOK!!!'
Saat ini, mereka sedang berada di mansion Goldfy dan berencana untuk menginap. Berhubung, besok adalah hari kamis, mereka memutuskan untuk belajar bersama dalam rangka menginap ini.
Kini, mereka sedang berada di kamar tamu untuk belajar bersama kecuali Ryan dan Gea yang sedang berada di dapur mansion karena ada seseorang yang sedang mengidam telur balado. Ya, itulah Gea.
"Udah matang belum?" tanya Ryan seraya mencicipi masakannya.
"Pedes," gumamnya pelan.
Gea mengambil sumpit dan mulai menekan telurnya, lalu beralih menatap ke arah suaminya itu. "Bentuknya oval ya?" ujar Gea semangat. 'Kan emang telur, sayang!!'
Ryan mengangguk, tak ingin membuat masalah apapun, lagi. "Udah matang! Boleh makan!" lanjut Gea seraya mengambil piring kecil dan menyajikan telurnya di sana.
Ryan hanya geleng-geleng kepala pelan lalu meringis, 'Anak gue nanti, bentuknya kek gimana ya?'
•••
Gea dan Ryan sedang berada di kamar Gea malam ini. Mereka sedang memeriksa beberapa tumpuk berkas dari perusahaan bersama. Kini, jam masih menunjukkan pukul sepuluh malam dan yang lainnya masih sedang belajar di kamar tamu yang kebetulan jauh dari sana.
"Ya."
"Hm?"
"Sabtu, ke rumah sakit, yuk!" ajak Ryan seraya membaca beberapa berkas keuangan milik A'R Company dan Putra Crop's.
"Ngapain?" tanya Gea walau matanya tetap fokus pada dukumen R'A Company miliknya. 'Cuek amat.'
"Ngecek si dia." ujar Ryan seraya berganti ke berkas lainnya. 'Dia? Siapa maksud kamu, Anggar!?!'
"Dia? Siapa? Kamu punya selingkuhan ya!?!" gertaknya keras. Ia membanting berkas di tangannya itu di meja. 'Wish! Mikirnya kejauhan sayang, aku aja ga pernah tertarik sama perempuan selain kamu.'
Ryan meringis, "Bukan sayang. Itu, si dia." ujarnya seraya menunjuk ke arah perut Gea yang mulai membuncit sedikit tak wajar. 'Bilang dari tadi kek!'
"Ouh... Yaudah, tapi, aku punya sedikit permintaan." ujarnya meminta dengan tatapan memohonnya.
"Apa?" Ryan menoleh.
"Pakai nama keluarga asli ya??" pintanya memelas. 'Kayaknya masih masuk kategori aman deh.'
"Oke, all you wish."
•••
"Pagi! Selamat pagi! Selamat pagi, kami ucapkan." senandung Reynald dengan segerombolan nada-nada tak jelas miliknya.
"Hai, kawan-kawan." sapa Lexa ceria dengan seragam RIHS yang sudah melekat di tubuhnya itu.
"Masih pagi! Jangan berisik!" ujar Aura dan Reyhan berbarengan.
Aura menunduk malu, sedangkan Reyhan hanya bisa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sepertinya mereka, cinta lokasi?
"Ekhm...." dehem Geo yang baru saja selesai membantu Vanya memasak di dapur. Mereka berdua juga telah rapi dengan seragam RIHS miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...