Setelah selesai dengan seblak-nya. Kini, mereka melanjutkan perjalanannya menuju sekolah meskipun jam pelajaran seharusnya sudah dimulai.
Ryan yang fokus menyetir dan Gea yang fokus dengan coklatnya. Ya, setelah tadi memakan seblaknya, Gea kepedisan dan segera mengambil coklat di tasnya.
Saat mereka hampir sampai di RIHS. Mereka melihat segerombolan siswa yang sepertinya sedang tawuran. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di Anta's cafe yang sekiranya berjarak seratus meter dari RIHS.
Setelah memastikan mobilnya aman. Mereka pun berjalan beriringan mendekati kerumunan itu dengan tas yang bertengger di sebelah pundaknya.
"BERHENTI!" seru Gea yang seketika menghentikan tawuran dan memfokuskan perhatian padanya.
Gea dan Ryan dengan cermat melihat para peserta tawuran itu dengan tatapan tajamnya. Beberapa dari mereka menunduk karena tercyduk tawuran oleh leader-nya sendiri.
"BUBAR!" seru Ryan dan Gea bersamaan sehingga sebagian dari mereka segera berlari meninggalkan lokasi.
Para anggota tawuran yang lain itupun ikut meninggalkan lokasi mengikuti panglima sekolahnya. Ya, panglima dari sekolah yang menyerang RIHS adalah anggota Gea.
Lalu, disusul dengan anggota mereka yang juga ikut masuk ke dalam sekolah. Namun, dengan melenggang santai.
"Loh kok! Pada bubar?"
"Apa yang dilakuin sama Ryan dan Gea sampai pada bubar?"
"Kok bisa? Emang Ryan sama Gea ngapain mereka sampai-sampai mau nurut?"
"Wihhh, keren banget mereka."
"Berani banget mereka, tapi kok masih bawa tas?"
"Telat tapi mendamaikan njir!"
Para siswa yang menontonnya dari lantai atas terheran-heran dengan sebagian anak yang terkenal badboy itu meninggalkan lokasi tawuran tanpa melakukan perlawanan sedikit pun.
Double Rey, Geo dan ketua tawuran RIHS itu mendekat ke arah Gea dan Ryan untuk bertanya. Mereka heran, apa yang telah dilakukannya sehingga tawuran antarsekolah itu seketika bubar.
"Apa yang kalian lakuin?" tanya si ketua itu.
"Gak penting." jawab Ryan seadanya. 'Dasar balok es.'
"Sekarang, gua yang tanya. Apa alasan kalian tadi tawuran?" tanya Gea datar.
Ryan yang mulai bosan mengeluarkan jus alpukat dari dalam kantong plastik yang sempat dibawanya dari cafe. 'Sepertinya akan lama.'
"Salah satu dari mereka merebut cewek pacar gua." jawab si ketua itu emosi.
"Terus ngapain tawuran?" tanya Gea heran.
"Mereka ga terima kemarin gua tolongin ceweknya. Ya, wajarlah gua peduli, orang gua masih cinta sama tu cewek." balas si ketua.
Srutt!
Ryan sengaja menyedot cepat esnya karena muak dengan alasan satu ini. Alhasil dia mendapat delikan tajam dari sang nyonya.
"Relain aja! Masih banyak kok cewek yang lebih baik dari dia. Orang gitu mah gak setia gak usah dikejar. Buat apa dikejar kalau ujung-ujungnya malah selingkuh? Rugi kan?" tutur Gea yang membuat semua orang kecuali Ryan molongo tak percaya.
Pasalnya, ia pertama kalinya mereka berbicara panjang lebar sejak tiga bulan masuk RIHS ini. Namun, suara pengumuman segera terdengar menyadarkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in Your (ANGGARANTA)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang...