Cry when it's hard to be strong. Then erase and laugh again as usual. But don't even think about stopping crying. It hurts more to pretend.
Jangan Menjauh: Menangislah ketika ingin menjadi kuat. Kemudian hapus dan tertawalah kembali seperti biasanya. Namun jangan pernah berpikir untuk berhenti menangis. Itu lebih menyakitkan karena harus berpura-pura tegar.
--- Dewa ---
BAHAGIA juga gelisah, itulah yang Dewa rasakan saat ini. Senang karena ia akan ke kantor dan melihat wajah natural itu berjam-jam, gelisah karena perempuan itu tak membalas pesan-pesan yang ia kirimkan sejak semalam.
Selesai menggulung lengan kemeja putihnya sedikit, Dewa menyisir rambutnya klimis rapi. Memandangi bayangan sendiri dicermin, gara-gara kemarin Dara memandanginya dalam, Dewa merasa perempuan itu menyukai penampilannya yang lebih terkesan pegawai kantor benaran. Tiga minggu ini, karena aturan seragam tidak berlaku, ia jadi mengenakan baju sembarang dan melapisinya dengan coat, jaket, atau sweter.
Dengan langkah ringan ia berjalan menyusuri anak tangga sambil menenteng sepatu. Ini masih terlalu pagi, Dewa tahu Pak Dan belum membuka garasi. Itulah kenapa ia memutuskan keluar lewat bawah, sekaligus memberitahu laki-laki itu kalau tidak perlu mengantarnya hari ini.
"Kalau Mas Dewa berangkat sendiri terus, kapan saya kerjanya?" kata Pak Dan memprotes. Sejak kemarin laki-laki itu terus merasa tidak enak.
"Rumah sudah numpang, makanan, baju, fasilitas Mas Dewa jamin. Masa saya kerjaannya cuma santai-santai doang Mas..." lanjutnya lagi sambil membuka gerbang rumah. Sebelum ban mobilnya menyentuh jalan raya, Dewa berhenti sebentar dan membuka kaca mobilnya menatap Pak Dan.
"Pak Dan baring-baring aja dirumah. Kalau bosan bawa aja mobil satunya, jalan-jalan sesekali." oceh Dewa yang disambut gelak tawa lawan bicara.
"Saya sudah tua mas. Bukan anak muda lagi yang doyan keluyuran..." sahutnya saat berhenti tertawa.
"Saya kira selama ini jiwa muda saya nular ke bapak. Yaa sudah, saya berangkat dulu Pak." pamit Dewa seraya menutup kaca mobilnya dan berlalu.
Sepanjang jalan, Dewa masih terbayang soal kemarin. Malam tadi pun ia masih tak bisa tidur dan berkali-kali membuka internet, takut kalau-kalau ada salah satu pegawai atau tangan-tangan tak bertanggung jawab memberikan soal kemarin ke kantor berita. Dan malam tadi juga Dewa baru tahu kalau berita yang tengah menyebar di New York sana masih beranggapan kalau pertunangannya dengan Irene belum berakhir. Perempuan pengacau itu tidak membeberkan pacar barunya ke dunia maya rupanya. Yaa, tentu saja, jika warganet tahu ia terlibat kasus skandal dengan anak pengusaha terkenal Amerika, itu akan membuat citranya turun dimata orang-orang dan penggemarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Untuk Dara [✔]
Fiksi PenggemarDara selalu percaya pada hukum alam tentang makna pertemuan pertama, kedua, hingga ketiga dengan orang yang sama. Ia percaya, setelah itu akan ada pertemuan berlanjut hingga tidak tahu bagaimana akhirnya. Pertemuannya dengan Dewa, Pimred tampan dan...