19. Memilih Dia

809 95 5
                                    

SINTA, tak hanya cantik rupanya, ternyata dia juga pandai dalam hal memaksa. Mata besarnya membuat Dara mengenal apa yang namanya percuma setelah berjuang mati-matian. Berdebat setengah jam menolak di dandani sebagaimana pegawai lain, Dara menyerah karena acaranya tinggal setengah jam lagi.

"Tuh kan kamu cantik banget Dar, padahal aku belum pakain blush on, lensa, bulu mata, maskara-"

"Udah deh Sin, gini aja." tahan Dara setelah Sinta selesai memakaikan gincu lumayan merah ke bibirnya. Mengikat rambutnya biasa, Dara langsung berdiri dari muka meja rias. Dengan tampilan lebih feminim, baju terusan sederhana hitam putih, untuk malam ini Dara juga terpaksa memakai high heals coklat kayu yang hanya setinggi 5 inchi. Toh, ia juga hanya berada dibelakang layar selama acara. Setelah peragaan busana, mungkin ia akan ke ruang operator untuk membantu Davin yang bertugas lumayan berat selama acara.

 Setelah peragaan busana, mungkin ia akan ke ruang operator untuk membantu Davin yang bertugas lumayan berat selama acara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menemui Katrina yang sejak tadi menunggunya, mereka bertiga pun turun ke lantai satu. Acaranya diadakan didalam gedung serbaguna milik perusahaan.

"Perempuan itu kalau jarang dandan, terus dipoles dikit aja kelihatannya cantik banget yaa..." celetuk Katrina saat mereka masih didalam lift. Dara tersenyum tipis, meski sering dihina komplotan emak-emak disekitar rumahnya, Dara tidak akan besar kepala mendapat pujian dari Katrina.

"Sinta emang paling jago kalau masalah make up." kata Dara memuji perempuan yang mendadaninya. Sinta tertawa lalu memegang jemari Dara.

"Emang kamunya yang udah cantik. Padahal aku cuma pakein bedak sama gincu, itu doang." jawabnya balik memuji. Mereka pun berhenti mengobrol saat tiba di lantai dasar dan memasuki aula hampir sebesar lapangan bola yang sudah dihias semeriah mungkin. Dari pintu masuk, panggung yang luas dengan karpet merah disepanjangnya sudah tak sabar diinjak para model yang akan berjalan anggun memamerkan busana terbaru Elle.

Mereka bertiga langsung ke ruang belakang tempat para model berganti baju. Disana, sudah hadir dua model yang biasa dipakai majalah Elle, salah satunya Fara yang begitu memukau dengan pakaian merah menyala yang pendek terbuka, menggoda mata siapa saja yang tak sengaja berpaling ke arahnya.

 Disana, sudah hadir dua model yang biasa dipakai majalah Elle, salah satunya Fara yang begitu memukau dengan pakaian merah menyala yang pendek terbuka, menggoda mata siapa saja yang tak sengaja berpaling ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewa Untuk Dara [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang