ANGIN malam memang selalu berhasil membuat tubuh menggidik kedinginan. Beda dengan angin sore yang sepoi-sepoi membawa suasana kedamaian. Belum lagi jika tiupannya berhasil membawa daun-daun yang sudah menguning melayang lepas dari tangkai daunnya. Membuat imajinasi seolah sedang berada dimusim semi.
Dara merapatkan sweater wol coklatnya. Terkadang bukan hanya masalah atau sesuatu hal menyedihkan yang membuat kita tidak bisa tidur. Saat ini, Dara justru kesulitan tidur karena dia masih tak menyangka dengan kejadian tadi pagi.
Memang benar, diantara peristiwa yang menurut kita kenapa harus terjadi, justru didalamnya tersimpan surprise yang tidak diduga-duga.
Seperti tadi pagi misalnya. Jika saja mobil toyota putih itu tidak me-rem mendadak, Dara tidak tahu dirinya akan terlempar ke jalanan sebelah mana. Bayangkan saja, ketika Dara sedang berhenti memperhatikan penampilannya dari bawah ke atas, tiba-tiba ada mobil dari depan yang selangkah lagi melayangkan tubuhnya.
Not everyone at the first meeting brings secrets to us. Dipertemuan pertama kita dengan seseorang yang tidak disengaja memang tidak terlalu berkesan. Dara selalu percaya setiap orang yang ditemuinya tanpa sengaja sebanyak dua kali, pasti akan membawa rahasia takdir yang tak lama lagi akan terungkap.
Pagi tadi, Dara paham itu semua murni karena ketidaksengajaan si pemilik mobil. Itulah mengapa, setelah Ibu bernama Amrita itu mengucapkan alasan kenapa dia hampir menabrak, Dara langsung memutuskan pamit setelahnya.
Namun terkadang ada saja, setiap hal yang sudah kita percayai sejak lama harus tertiup angin karena sesuatu yang kita sebut kebetulan atau keajaiban dari-Nya.
Dari ketidaksengajaan itu, Dara tidak menduga kalau si pemilik mobil itu membawa wasiat begitu indah dari sang Penulis Takdir untuknya. Amrita, atau Ibu Rita itu ternyata adalah seorang fashion stylist disebuah kantor yang bergerak dibidang majalah fashion.
Gara-gara inang pengasuh anaknya pulang kampung dan juga suaminya naik jabatan, Ibu Rita mau tak mau harus mengurus anaknya yang masih berusia empat tahun. Tak hanya itu, kata Ibu Rita, suaminya juga melarang dirinya bekerja lagi. Dalam artian, perempuan cantik dan fashionable itu ingin fokus mengurus anak, suami, dan juga rumahnya.
Dan pagi tadi, Ibu Rita sedang buru-buru ke kantor tempatnya bekerja untuk memberitahukan kalau dia ingin berhenti dari kontrak yang tinggal dua bulan lagi. Karena suaminya ada meeting mendadak, Ibu Rita yang sudah dalam perjalanan pun adu mulut dengan suaminya lewat ponsel.
Ibu Rita bilang, saat itu tidak hanya suara sang suami yang membuat pikirannya mendadak kacau. Disisi lain, dia harus mencarikan pengganti untuk memindahtangankan kontrak yang sudah mengikatnya dengan perusahaan. Jika tidak, maka dia tidak akan bisa resign dan akan dituntut jika tetap berhenti bekerja.
Pagi tadi juga, Dara merasa ada orang lain yang menyemangatinya selain Davina dan dirinya sendiri. Ibu Rita bilang, gaya berpakaian Dara yang hampir menyerupainyalah yang membuat fashion stylist itu menjadikan Dara sebagai penggantinya.
Jika orang-orang mengejek cara berpakaian Dara yang jauh dari kata menarik, Ibu Rita sebagai orang yang paham dunia fashion malah memujinya habis-habisan. Lantaran saat ini, perempuan seusia Dara lebih suka mengenakan rok mini atau dress ketat membentuk bodi.
Dara menatap lampu-lampu langit yang berkerlap-kelip angkuh dari teras kafenya. Sudah hampir jam sepuluh malam, neneknya sudah tidur sejak jam sembilan tadi. Itu berarti hampir sejam juga dirinya duduk-berdiri tidak jelas diteras kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Untuk Dara [✔]
Hayran KurguDara selalu percaya pada hukum alam tentang makna pertemuan pertama, kedua, hingga ketiga dengan orang yang sama. Ia percaya, setelah itu akan ada pertemuan berlanjut hingga tidak tahu bagaimana akhirnya. Pertemuannya dengan Dewa, Pimred tampan dan...