Cinta itu menerpa, menerbangkan angan-angan yang membuatmu terbuai secara perlahan. Jika kau tak bertahan, maka jatuh akan menjadi pilihan yang tidak bisa dihindari.
--- Dara ---
KEBANYAKAN perempuan berpikir laki-laki itu terlalu santai bahkan tidak peduli terhadap permasalahan hubungan mereka.Is it true? Apakah sekarang Dewa melakukan hal yang sama dengan kalimat tersebut.
Dua hari lalu, setelah kejadian di hotel yang ia samasekali tidak tahu menahu itu, ia dan Dara sama sekali tidak berbicara secara langsung maupun ponsel. Bahkan hari itu, ketika Dewa langsung menyusul perempuan itu ke rumahnya, Dara tak menemuinya sama sekali. Bahkan sebelum bibirnya terbuka untuk menjelaskan, sahabat perempuan itu sudah memintanya pergi. Sekarang tinggallah ia merenung didalam ruang lukis yang penuh kesunyian sambil memikirkan siapa yang tega menjebaknya sekeji itu.
Saat keluar hotel, Dewa sempat mendatangi resepsionis yang berjaga. Perempuan berambut pendek itu memberikan beberapa keterangan terkait pemesanan atas nama dirinya, lengkap. Dewa berpikir orang itu sangat tahu mengenai dirinya, namun siapa?
Bukannya ia tidak peduli atau tidak merasa bersalah. Sama seperti laki-laki diluar sana, Dewa berdiam diri bukan karena menghindar atau tak ingin meluruskan permasalahan. Ia memiliki beberapa alasan melakukan hal yang sekarang sedang ia lakukan. Tak hanya itu, diamnya Dara juga adalah salah satu alasannya.
You know silent treatment? Sikap seseorang yang mendiamkan atau mengabaikan pasangan ataupun temannya dengan menolak berbicara. Hal ini memang lumrah terjadi ketika orang itu merasa marah, kecewa, frustasi, atau terlalu kewalahan dalam menghadapi suatu masalah. Dan ini paling sering terjadi pada seorang perempuan yang memang lebih mengedepankan perasaan. Inilah yang dilakukan seorang Dara padanya. Silent treatment. Not say anything.
Bukannya Dewa menyalahkan Dara yang tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Hanya saja-
Terkadang diam memang menjadi pilihan seseorang agar tidak mengekspresikan amarahnya secara berlebihan yang tentu akan ia sesali nantinya. but you also have to know, salah satu kunci hubungan yang baik adalah keterbukaan, dimana dalam hubungan pertemanan atau lebih bisa saling mengutarakan apa yang dipikirkan atau dirasakan.
So, why now Dewa choose to be silent like this, ketimbang datang ke kafe dan membujuk Dara agar perempuan yang ia cintai itu mau mendengarkan penjelasannya. Ini adalah pemikiran para laki-laki dewasa ketika menghadapi permasalahan dengan perempuan yang disayanginya.
Pertama, Dewa tidak ingin ia malah memperburuk suasana. Kondisi Dara tentu sedang tidak baik-baik saja, apalagi kata resepsionis hotel waktu itu, ia pergi dengan seorang perempuan ketika memesan hotel itu. Apalagi yang dipikirkan orang-orang selain hal negatif kan? Ditambah Dara menyaksikan bagaimana kondisi pakaiannya saat itu. Terkadang panca indra memang tidak selalu membenarkan apa yang dilihat dengan kejadian sebenarnya.
Dewa juga tidak ingin nanti ia malah beradu pendapat lebih lanjut dengan Dara. Perempuan itu pure tidak tahu apa-apa, tapi keadaan yang memalsukan semuanya.Ia ingin Dara sejenak mengistirahatkan gejolak emosinya. Jika perasaan dan kepalanya sudah dingin, tentu Dewa dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik tanpa ada kata-kata tidak baik diucapkan.
Kedua, Dewa tidak ingin karena hal ini, pada akhirnya ia benar-benar akan menyakiti Dara. Satu hal yang perempuan harus tahu, laki-laki juga manusia biasa. Yang artinya memiliki hati dan perasaan. Meski Dewa begitu mencintai Dara, ia bisa tersinggung atau marah jika Dara menudingnya yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Untuk Dara [✔]
FanficDara selalu percaya pada hukum alam tentang makna pertemuan pertama, kedua, hingga ketiga dengan orang yang sama. Ia percaya, setelah itu akan ada pertemuan berlanjut hingga tidak tahu bagaimana akhirnya. Pertemuannya dengan Dewa, Pimred tampan dan...