PART 5

129K 9.3K 561
                                    

Taylor memasuki ruang kerja Scott—di mansion, dia melihat kakaknya itu sedang fokus dengan dokumen yang dikerjakannya. Scott sudah menjadi CEO Willy Hotel, sedangkan Willy Restaurant dipegang oleh kakak keduanya—Alastair William. Victor William—Ayah mereka memang adil, baru kemarin Ayahnya pensiun dan memberikan tanggung jawab itu pada kedua saudaranya.

Taylor mengambil tempat duduk di hadapan Scott. Foto-foto yang didapatkan Scott kemarin masih berada di tangannya, dia tidak memberikan benda itu pada Taylor, tidak akan. Scott tahu Taylor orang yang nekat dan dia mencegah Adiknya untuk tidak melakukan tindakan bodoh.

“Apa lagi Taylor?” tanya Scott.

Please....” mohon Taylor.

“Jangan bertindak bodoh Taylor. Kamu tidak berhak menghentikan Carlos. Itu keputusannya, Thomas yang merupakan Ayahnya saja tidak mencegah dia. Mungkin Thomas ingin anaknya itu merasakan akibat dari tindakannya, biarkan Carlos menanggung konsekuensi perbuatannya.” kata Scott, panjang lebar untuk kesekian kalinya.

Memberi pengertian pada Taylor sangat susah, Scott sudah lelah setiap hari diteror oleh adiknya. Taylor adalah wanita yang keras kepala, dia pasti akan melakukan apapun yang menurutnya benar. Memang benar, tapi menurut Scott tindakan itu terlalu jauh. Tom sendiri tidak menghentikan anaknya.

Taylor tidak habis pikir dengan pemikiran Tom. Mana ada orangtua yang menyetujui anaknya bersama wanita tidak baik? Dengan melakukan pekerjaan itu, sama saja mengkhianati Carlos. Taylor ingin menangis melihat Carlos yang sangat memuja wanita penghibur itu. Sebuta itu sampai-sampai Carlos tidak tahu pekerjaan Veronica yang sebenarnya.

Sangat tidak masuk akal, mungkin Tom tidak memberitahu Carlos apa yang diketahuinya tentang Veronica. Kalau Tom tidak bisa, maka Taylor yang akan mencoba menyadarkan sahabatnya itu, bahwa pilihannya sangat salah.

Taylor sempat berpikir, pasti sudah banyak orang yang mengetahui siapa Veronica sebenarnya. Contohnya, para wanita pengagum Carlos yang pernah ke Salvatories Club, harusnya mereka pernah melihat Veronica di sana dan tahu siapa wanita itu sebenarnya, tapi tidak ada yang bersuara. Aneh.

“Pasti banyak orang yang sudah mengenal Veronica sebagai wanita penghibur di club itu, tapi kenapa tidak ada yang membocorkannya?” tanya Taylor heran, Scott mendongak.

“Aku baru ingat kalau kamu tidak pernah ke tempat itu. Percayalah, orang-orang yang datang ke sana selain membayar mahal, mereka juga dibayar untuk menjaga privasi club itu, termasuk identitas wanita-wanita penghibur yang bekerja di sana dan pelayan. Tidak ada yang boleh membuka mulut, mereka akan terus mengawasimu.” kata Scott, membuat Taylor tercengang.

“Itu sebabnya tidak ada yang membocorkan siapa Veronica sebenarnya, walau mereka tahu?” tanya Taylor lagi, Scott mengangguk.

“Ya, percayalah wanita-wanita pengagum Carlos yang mengetahui hal itu lebih memilih uang dan bungkam, daripada harus membocorkan hal itu ke publik dan mendapat masalah.” jawab Scott.

Taylor mengernyit, “Kamu tahu banyak, sudah berapa kali kamu ke sana?” tanya Taylor.

“Sekali, sisanya orangku yang memberitahu. Sudah aku bilang, orangku itu sangat hebat. Dia berhasil mendapatkan fotonya.” balas Scott, tersenyum manis.

“Aku masih tidak tahu alasan Uncle Tom tidak memberitahu Carlos.” gumam Taylor.

“Thomas pasti memiliki alasannya sendiri. Dia pria yang tegas. Mungkin dia ingin memberi semacam pelajaran pada Carlos, kalau pria itu sadar pilihannya ternyata salah suatu hari nanti.” kata Scott.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang