PART 55

63.1K 4K 210
                                    

“Veronica,” Taylor masih terkejut melihat keberadaan Veronica di sini. Mengingat pertemuan terakhir mereka di Bali, Taylor masih sangat kesal. Wanita ini bertujuan untuk merusak rumah tangganya.

Veronica menatap Taylor dengan tatapan yang sulit diartikan. Sesekali matanya melirik ke belakang dan berbagai arah—melihat seseorang yang sedang mengawasi dia. Situasi saat ini sangat menegangkan.

Caitlin yang masih berdiri di depan butiknya terkejut melihat keberadaan Veronica. Dia tidak menyangka kalau wanita itu akan muncul setelah menghilang selama empat tahun. Masih punya wajah juga dia. Caitlin memutuskan untuk menelepon Carlos. Sialnya, dia tidak melihat satupun penjaga keamanan Carlos di sini, baik yang menyamar atau tidak.

Taylor menatap tajam Veronica. “Apa yang kamu inginkan kali ini?” tanya Taylor. Veronica tidak bereaksi, wajahnya tetap datar, tapi Taylor dapat menangkap rasa cemas di mata wanita itu.

“Dengarkan aku baik-baik, Taylor.” kata Veronica, berusaha menjaga nada suara agar biasa saja. Matanya melirik sekilas ke belakang. Orang itu ada di sana.

Pria tersebut sedang memakai jas hitam, kacamata hitam, dan berpura-pura membaca koran untuk menutupi sebagian wajahnya. Dominic Lance. Senyum sinis tercetak di bibirnya, dia memegang earpiece tersembunyi yang ada di telinganya—mendengar percakapan Veronica dan Taylor. Tidak akan semudah itu melepaskan Veronica yang sudah tahu banyak tentang dirinya.

Do it, Ms.Sleigh! Bukankah kau sangat membenci Carlos Reynalds? Kau menerima tawaranku untuk itu bukan? Lakukan! Mungkin kau tidak bisa secara langsung menghancurkan Carlos Reynalds, tapi kau bisa menghancurkan pria itu lewat wanita di hadapanmu.” kata Dominic sambil tersenyum sinis, berusaha memprovokasi Veronica.

Veronica terdiam mendengar perkataan Dominic, mulai bertarung dengan pikiran dan hatinya. Apa ini yang dia inginkan? Taylor menunggu apa yang akan dikatakan Veronica, tapi wanita ini sangat aneh. Tatapan Veronica terlihat hampa, mendadak.

“Taylor....” panggil Veronica lirih.

“Aku tidak punya waktu untukmu lebih lama lagi!” kata Taylor, hendak melanjutkan langkahnya, turun ke lantai bawah.

Wait!” pinta Veronica. Dia melihat sekelilingnya, area mereka sangat sepi. Tidak ada orang yang berlalu-lalang, Dominic sudah mengatur semuanya. “Let me tell you one thing, Taylor.” kata Veronica, berjalan mendekat.

Mata Veronica tertuju ke belakang Taylor, ada satu orang pria lagi—anak buah Dominic yang sedang menodongkan pistol ke arah mereka. Veronica geram, kenapa tidak ada orang di sini? Sialan!

Run, Taylor!” pinta Veronica pelan. Dominic yang mendengarnya, mengangkat sebelah alis.

What?” tanya Taylor tidak mengerti.

RUN!” teriak Veronica.

Shoot!” pinta Dominic pada anak buahnya.

DOR!

DOR!

Di saat yang bersamaan, terdengar suara senjata api yang meluncur sebanyak dua kali, membuat orang-orang seiisi mall berteriak terkejut dan langsung menunduk karena takut.

🍸🍸🍸

Caitlin sedang menelepon Carlos, berharap saudara kembarnya itu cepat mengangkat panggilannya. Carlos baru saja selesai meeting di luar dan sekarang dalam perjalanan kembali ke kantor. Ponselnya berdering, lalu menerima panggilan tersebut tanpa melihat siapa peneleponnya.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang