PART 25

104K 6.7K 304
                                    

“Carlos... kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Taylor, masih shock melihat keberadaan Carlos yang muncul tiba-tiba. Sejak kapan pria ini ada di Bali?

Taylor sudah berharap tidak akan bertemu atau dihubungi Carlos selama dia ada di sini, tapi pria ini sudah berdiri di depan dia. Sialnya, dengan penampilan yang sangat cool, kemeja yang Carlos pakai sudah pasti mencetak tubuh kekarnya.

“Aku akan terus mengejarmu, Taylor. Kamu tidak bisa kabur kemana-mana. Aku tidak akan membiarkannya.” jawab Carlos.

Taylor mendengkus kesal, dia mulai melihat beberapa orang di sekitar mereka yang menatap Carlos dengan tatapan berbinar-binar, terkejut, terpesona, bahkan ada yang melempar senyum genit pada Carlos, entah itu pria ataupun wanita. Semua orang memandang Carlos bak dewa.

“Penggemarmu banyak di sini, kenapa kamu tidak coba berkencan dengan salah satu dari mereka?” tanya Taylor hendak pergi dari sana, karena beberapa orang sepertinya mengenal dia dan Carlos, sudah ada yang memotret mereka.

Mendengar perkataan Taylor barusan, wanita-wanita yang menonton sejak tadi berharap Carlos akan memilih salah satu dari mereka untuk diajak berkencan. Baik yang mengenal Carlos atau tidak.

Carlos tidak peduli dan menyusul Taylor yang berusaha menjauh darinya. Beberapa wanita yang mendadak menjadi pengagum Carlos juga mengekori pria itu. “Aku tidak tertarik pada wanita manapun selain kamu.” kata Carlos, membuat para wanita di belakangnya mendesah kecewa.

Taylor berbalik, menatap Carlos tajam. “Kalau kamu ingin menarik perhatian, jangan di sini. Aku mau pergi!” kata Taylor, kedatangan Carlos benar-benar merusak mood–nya, dia baru tiba dan sudah merasa tidak nyaman.

Taylor memutuskan kembali ke resort saja daripada menjadi pusat perhatian di sini, orang-orang mulai berkumpul—ingin mencari tahu apa yang terjadi. Carlos Reynalds memang terkenal di mana-mana, tidak heran banyak orang yang mengenali dia.

Taylor menghentakkan kakinya dengan kesal, dia ke sini ingin berliburan tanpa gangguan. Kehadiran Carlos benar-benar mengganggunya. Sudah dipastikan kalau Carlos menguntitnya, makanya dia tahu Taylor ada di sini.

Taylor melihat banyak sekali orang-orang berpakaian jas hitam yang menunggu di luar jalan masuk ke pantai. Ada Richard di sana. Taylor mendengkus, tidak memedulikan mereka dan terus berjalan.

Ketika memasuki resort, Taylor melihat Carlos masih mengikuti dia. Taylor mempercepat langkahnya agar cepat sampai ke kamarnya. Dia berusaha meraih kunci kamar yang dia simpan dalam saku, ingin membuka pintu cepat-cepat. Tapi baru saja memasukkan kunci, Carlos sudah sampai di depannya.

Please Carl, tinggalkan aku sendiri!” pinta Taylor, dia lelah didesak terus. Padahal jawabannya sudah pasti, Carlos harusnya mengerti kalau Taylor melakukan semua ini untuk kebaikan dia.

“Aku tidak akan meninggalkanmu lagi.” kata Carlos.

Taylor memutar bola mata, melanjutkan kegiatannya—membuka pintu. Setelah pintu terbuka, bukan dia yang masuk, malah Carlos yang masuk duluan. Taylor semakin kesal, ditambah lagi segudang bodyguard Carlos baru datang bersama Richard.

“Bisakah kau menyuruh dia untuk tidak berbuat seenaknya?” tanya Taylor pada Richard.

“Kami tidak berwenang untuk melakukan hal itu.” jawab Richard, Taylor menghentakkan kakinya kesal masuk ke dalam, meninggalkan orang-orang itu di luar.

“Ruangan yang bagus.” kata Carlos, menilai tempat tinggal Taylor.

“Apa kamu tidak bekerja, sampai menyusulku kemari?” tanya Taylor.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang