Taylor dan Cordelia turun dari mobil setelah sampai di mall yang mereka tuju. Taylor tadinya sempat lupa kalau Cordelia ingin mengajak dia ke mall dan disinilah mereka sekarang. Taylor menatap bangunan di depannya datar. Semoga saja dia tidak menarik perhatian.
Bukan terlalu percaya diri, Taylor memang sudah lama menjadi incaran media. Dia tiba-tiba menghilang dan itu menjadi tanda tanya besar publik, apa yang terjadi sebenarnya? Kebetulan sekali berita tentang Taylor yang tidak terlihat lagi di sisi Carlos, bersinggungan dengan berita perceraian Carlos, mereka mulai mengaitkan dua berita tersebut. Karenanya, media semakin gencar mencari Taylor.
Taylor tidak pernah mau melihat artikel atau berita apapun tentang dirinya. Dia menutup mata dan telinga selama empat tahun ini, sehingga tidak terbebani omongan-omongan publik. Syukurlah selama di Paris dia hidup aman dan tentram.
Topik yang berkaitan dengan Carlos Reynalds selalu memanas, termasuk Taylor yang dulunya sangat dekat dengan pria itu. Taylor mengembuskan napas pelan, dia sengaja memakai pakaian kasual dan tidak mencolok, agar orang-orang tidak menyadari kehadirannya.
Sebenarnya percuma, orang-orang juga mengenal Cordelia, otomatis mereka tahu kalau dia adalah Taylor. “Ayo masuk!” ajak Cordelia, menarik Taylor memasuki pusat perbelanjaan itu.
Taylor mengeluarkan kacamata hitamnya dan memakai benda tersebut. Dia sangat was-was kalau sudah berada di tengah-tengah publik. Terlebih lagi kejadian tadi pagi, Taylor harap tidak ada paparazzi yang menangkap fotonya bersama Carlos, media akan kembali gempar dengan headline, “Carlos Reynalds terlihat lagi bersama Taylor William”.
“Mom, jangan lama-lama.” kata Taylor, membujuk Cordelia.
“Memangnya kenapa? Mom ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama kamu. Kita sudah lama tidak keluar berdua.” balas Cordelia, Taylor hanya dapat menghela napas.
Banyak sekali orang di sini, gedung ini merupakan pusat perbelanjaan paling besar di Boston. Setiap toko yang ada di sini menjual barang-barang branded yang sudah terkenal hampir seluruh dunia. Tidak heran banyak model, selebriti, dan pengusaha lainnya yang sering ke sini.
Taylor menemani Cordelia memasuki salah satu toko yang ada di sana—toko pakaian. Cordelia melihat-lihat baju, sedangkan Taylor terus memperhatikan sekitarnya was-was. Toko ini tidak hanya ada dia dan Cordelia saja, tapi banyak. Setiap toko pasti banyak. Mulai dari empat tahun yang lalu, Taylor benci dengan keramaian dan media.
“Is that Taylor William?”
DEG!
Jantung Taylor langsung berpacu cepat ketika mendengar ada orang yang menyebut namanya—tepat di belakang dia. Taylor berusaha menunduk dan menutupi wajahnya, jangan-jangan orang itu adalah paparazzi.
“Ya, itu Taylor William. Dia benar-benar kembali.”
“Really? Jadi gambar di Boston Common itu benar?”
Orang-orang mulai heboh saat menyadari keberadaannya. Taylor mendekati Cordelia, karena merasa sudah tidak nyaman. Lalu dia berbisik pada Ibunya. “Mom, aku ke toilet sebentar.”
“Nanti kembali lagi ke sini.” balas Cordelia. Taylor mengangguk. Ibunya itu tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Taylor keluar dari toko tersebut, berharap toilet adalah satu-satunya tempat yang aman. Dia butuh ruangan tertutup sekarang. Baru saja beberapa langkah, orang-orang mulai heboh melihat keberadaannya, seakan-akan dia adalah selebriti terkenal yang sedang naik daun.
“That’s Taylor William!” sahut orang-orang yang ada di sana.
Satu hal yang Taylor tahu, ternyata penampakannya dengan Carlos tadi pagi di Boston Common, berhasil ditangkap oleh kamera. Media sudah pasti heboh, beruntung sekali Taylor berada di sini. Mundur dua langkah ke belakang, Taylor sudah dikepung. Dia tidak mau menjadi mangsa orang-orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOUS ATTEINDRE
Romance{COMPLETE/belum direvisi} Taylor Hazel William, semua orang mengenalnya sebagai sekretaris Billionaire paling kaya dan paling terkenal-Carlos Reynalds. Kehidupan Carlos Reynalds tidak pernah lepas dari media dan para wanita yang selalu mengincarnya...