PART 53

63.8K 4K 157
                                    

Ketika hari sudah semakin gelap, Carlos dan Taylor memutuskan untuk kembali ke mansion mereka. Sepanjang perjalanan, Carlos tidak melepaskan genggamannya sama sekali dari tangan Taylor.

“Apa saja yang sudah kamu makan?” tanya Carlos, sambil terkekeh.

“Banyak, aku kenyang sekali. Anehnya aku bisa menghabiskan semua makanan itu.” jawab Taylor sambil mengelus perutnya.

Kedua Ibu mereka—Cordelia dan Alana sangat antusias, dari pagi sampai detik ini mereka tidak henti-hentinya menyodorkan makanan pada Taylor. Baru beberapa menit Taylor duduk, makanan lain sudah datang. Banyak sekali, ditambah susu ibu hamil. Sepertinya berat badan Taylor sudah meningkat drastis dalam satu hari.

“Aku senang karena kamu tidak perlu makan sayur-sayuran lagi. Tubuhmu sangat kurus.” kata Carlos, membuat Taylor mengernyit.

“Maksudmu tubuhku tidak bagus?” tanya Taylor, melotot ke arah Carlos.

No, kamu seksi. Karena kamu sedang hamil, aku lebih suka melihat tubuhmu lebih berisi.” jawab Carlos, tersenyum miring.

Taylor menggeleng pelan sambil memukul lengan Carlos, sedetik kemudian mereka berdua tertawa. Sampai di mansion, Carlos dan Taylor turun dari mobil. Carlos melempar kunci mobil pada Richard yang baru datang dan langsung berhasil ditangkap olehnya.

Taylor langsung menuju kamarnya, dia ingin mandi sekarang. “Kamu mau makan malam, Carl?” tanya Taylor, sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

“Tidak, aku juga sudah kenyang setelah makan di mansion orangtuaku tadi.” jawab Carlos, Taylor mengangguk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Taylor melepaskan seluruh pakaian, lalu berjalan ke arah shower. Dihidupkannya benda itu, membiarkan air dingin mengguyur tubuhnya. Taylor memejamkan mata, menikmati sensasi air dingin yang menyentuh kulitnya.

Taylor tidak sadar kalau dia lupa mengunci pintu, sehingga ketika Carlos masuk dia juga tidak menyadari kehadiran pria itu sama sekali. Taylor mendongak, membuat air mengguyur wajahnya. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnya, sontak Taylor terkejut dan berbalik.

Mata Taylor melotot, melihat Carlos sudah berdiri di depannya. “Kapan kamu masuk?” tanya Taylor.

“Barusan.” jawab Carlos, dia langsung menyambar bibir Taylor tanpa membiarkan istrinya itu berbicara lagi.

Taylor membalas ciuman Carlos, tubuh mereka sama-sama basah di bawah guyuran shower. Taylor juga baru sadar kalau Carlos sudah full naked. Carlos semakin menekan ciuman mereka, mendorong Taylor sampai bersandar di dinding. Taylor mengalungkan kedua tangannya di leher Carlos.

Tangan Carlos tidak tinggal diam, dia sudah menjelajahi beberapa bagian tubuh Taylor. Tiba-tiba Taylor membuka mata saat menyadari sesuatu, dia mendorong Carlos menjauh. “Ada apa?” tanya Carlos, bingung.

“Aku sedang hamil, apa boleh?” tanya Taylor.

“Tentu saja, aku sudah berbicara dengan Flavia tadi pagi melalui telepon.” jawab Carlos.

Really?” tanya Taylor, sambil menyipitkan mata.

Carlos mengangguk yakin. “Tapi harus pelan-pelan dan jangan terlalu sering.” katanya lagi. Tanpa menunggu balasan Taylor lagi, Carlos kembali menyambar bibir istrinya. Ciuman mereka menjadi panas.

Taylor tidak dapat menahan suaranya lagi saat Carlos merangsang beberapa titik sensitifnya. Pria ini sangat hafal bagian-bagian tubuhnya. Carlos juga membuat tanda di beberapa bagian. Dia sangat suka menciptakan tanda-tanda itu, membuat Taylor kesal karenanya.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang