Taylor menangis, dia tidak tahan lagi mendengar kata-kata menyakitkan dari Carlos—cinta pertamanya. Pria itu tidak percaya pada fakta yang diberitahunya, sesuai ucapan Richard dan Scott. Ternyata sedalam itu cinta Carlos pada Veronica, sampai membuatnya buta.
“Aku tidak membohongimu, Carl. Apa pernah aku membohongimu selama delapan belas tahun ini? Pernah?! Untuk apa aku datang jauh-jauh ke sini hanya untuk mengatakan kebohongan?” tanya Taylor sambil terisak.
“Apa yang kamu lihat—semua ini hanyalah rekayasa! Aku tahu semua tentang Veronica. Kalian semua tidak menyukai Vero karena kalian tidak bisa mendapatkanku. Kalian iri pada Vero!” kata Carlos, membuat Taylor menarik napas dalam.
“Itu yang kamu pikirkan? Sebuta itu kamu, Carl?” tanya Taylor, tidak habis pikir. Carlos baru saja menyamakan dia dengan wanita-wanita di luar sana yang katanya ingin ‘menjebak’ Veronica.
“Pulanglah Taylor, jernihkan pikiranmu. Vero tidak seburuk itu, orang-orang itu sudah mencuci otakmu, kamu harus sadar!” pinta Carlos, mengguncang bahu Taylor.
Taylor menggeleng pelan, tatapannya tertuju pada Richard yang sedang menatapnya kasihan. “Aku tidak salah, itu faktanya! Aku tidak tahu kalau orang-orang di luar sana juga menyelidiki tentang Veronica dan mengirim foto itu padamu, itu fakta. Di Salvatories Club, kamu coba masuk dan cari tahu sendiri. Aku tidak akan memberitahumu kalau semuanya palsu!” kata Taylor.
Taylor yakin Scott tidak berbohong, faktanya sudah banyak orang yang melihat dan mengirim foto-foto itu pada Carlos secara diam-diam. Keluarganya juga sudah tahu semua, termasuk Richard. Carlos sendiri yang tidak mau mencari tahu lebih lanjut, menolak untuk percaya.
“Kamu sudah termakan omongan dan tipuan mereka, Taylor. Pulanglah dan jernihkan pikiranmu, besok kamu harus datang ke pernikahanku!” suruh Carlos, dan masih sempatnya dia membahas pernikahan.
Taylor menatap Carlos serius. “Aku datang ke sini untuk menghentikanmu, untuk kebaikanmu, bukan untuk aku! Veronica adalah wanita penghibur di Salvatories Club, foto itu menunjukkan dia sedang tidur dengan pria lain, dia mengkhianatimu!” kata Taylor, berusaha meyakinkan Carlos yang sudah sangat marah.
Tanpa diduga, Carlos mengangkat tangannya—ingin menampar Taylor, tapi Richard dengan sigap maju dan menahan tangan Carlos. “Stop Sir, don't!” kata Richard sambil menggeleng.
Taylor terkejut bukan main, Carlos ingin menamparnya. Untuk pertama kalinya pria itu ingin menamparnya dan menatap dia sangat tajam—menandakan amarah sudah menguasai. Taylor menunduk dan menitikkan air mata.
“It’s okay, Richard. I’m fine.” lirih Taylor.
“Kau membelanya? Wanita ini sudah menghina calon istriku!” geram Carlos pada Richard, dia bahkan tidak menyebut Taylor dengan nama. Carlos pasti sangat membencinya.
“Ada apa ini?” tanya Veronica yang baru saja keluar, beserta anggota keluarga Carlos yang lain.
“Tidak apa-apa. Pulanglah Taylor, aku tidak mau melihatmu untuk saat ini.” kata Carlos, menarik Veronica masuk ke dalam mansion, meninggalkan keluarganya yang lain beserta Taylor di luar.
Taylor berjongkok, memungut foto-foto yang dirobek Carlos dan memasukkannya ke dalam amplop. Air matanya terus keluar, rasanya sakit sekali. Ini akibat dia tidak mau mendengar peringatan Richard dan Scott. Mereka benar, Carlos tidak akan percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOUS ATTEINDRE
Romance{COMPLETE/belum direvisi} Taylor Hazel William, semua orang mengenalnya sebagai sekretaris Billionaire paling kaya dan paling terkenal-Carlos Reynalds. Kehidupan Carlos Reynalds tidak pernah lepas dari media dan para wanita yang selalu mengincarnya...