PART 7

133K 10.2K 805
                                    

Malam hari, di pesta resepsi pernikahan Carlos dan Veronica. Pandangan Carlos terus menelusuri sekitar—mencari seseorang. Dia tidak mungkin tidak datang, pikirnya. Orang yang dimaksud adalah Taylor. Bukankah dia membenci Taylor karena menghina wanita yang sudah menjadi istrinya semalam?

Untuk apa mengharapkan kehadiran Taylor, kalau Carlos membenci wanita itu? Semalam dia benar-benar marah, tidak seharusnya Taylor menjelekkan istrinya. Tapi ada yang membuat Carlos gelisah, selama ini Taylor tidak pernah membohonginya.

Tidak mungkin Veronica melakukan hal hina itu. Semua orang tahu kalau Veronica adalah wanita baik-baik, pintar, dan terpelajar. Kalau Veronica bekerja seperti itu, skandal dan berita itu pasti sudah muncul jauh-jauh hari, tapi media tidak pernah memberitakannya sampai detik ini.

Carlos tidak percaya, dia pikir Taylor cemburu karena Carlos tahu Taylor sudah menyukainya sejak lama, hanya saja dia tidak menganggapnya sebagai hal yang serius. Carlos yakin otak Taylor sudah dicuci sehingga ikut menjebak Veronica dengan membawa foto rekayasa yang tidak masuk akal.

Carlos tidak memberitahu apapun pada Veronica, tentang kejadian semalam. Carlos tidak mau Veronica sedih, apalagi yang melakukannya adalah sahabatnya sendiri—yang sudah bersama dia sejak umur tujuh tahun. Harusnya Taylor mengerti.

Yang membuat Carlos tidak habis pikir adalah Richard yang berusaha melindungi Taylor dari tindakannya semalam. Entah apa yang terjadi, bahkan anggota keluarganya juga tidak menyukai Veronica. Orang-orang kurang kerjaan itu sudah merusak pikiran keluarganya.

Tatapan Carlos masih tertuju pada kerumunan di depannya—mencari Taylor. Mungkin, dia bisa minta maaf dan memberi pengertian pada Taylor. Tapi, sampai detik ini Carlos tidak melihat keberadaan wanita itu atau keluarganya.

“Siapa yang kamu cari?” tanya Tom, mendekati Carlos.

“Tidak ada.” jawab Carlos, Tom tersenyum sinis.

“Taylor tidak datang, tidak usah mencari keberadaannya. Keluarganya juga tidak datang.” kata Tom, Carlos menatap Ayahnya.

Dad tahu kalau mereka tidak akan datang?” tanya Carlos pelan, agar Veronica yang berada beberapa langkah di sebelahnya tidak dengar.

Setiap kali Carlos bercerita tentang Taylor dan kelakuan sahabatnya itu, Veronica terlihat tidak suka, dia hanya ingin Carlos mengagungkan dia, bukan wanita lain. Walaupun setiap kali berhadapan dengan Taylor, Veronica terpaksa harus bersikap ramah pada wanita itu. Dia iri pada Taylor yang selalu dekat dengan Carlos, bahkan media selalu membicarakan mereka berdua.

“Kamu pikir setelah apa yang kamu lakukan, Taylor akan datang?” tanya Tom retoris, sambil menggeleng pelan.

“Aku ingin meminta maaf karena sudah membentak dan nyaris menamparnya.” kata Carlos. Ada rasa penyesalan yang dirasakan dia, tapi perbuatan Taylor semalam sangat membuatnya emosi.

“Untuk apa? Aku yakin Taylor tidak butuh,” balas Tom, santai.

Carlos mengernyit. “Maksud Dad?” tanyanya. Tom mengangkat bahu.

“Kamu terlalu buta Carl, Dad tidak akan menghakimimu atau mengatakan apapun. Aku sudah janji pada diriku sendiri, suatu hari nanti, kamu sendiri akan tahu apa kesalahanmu yang sebenarnya.” jawab Tom.

Carlos menggeleng, tersenyum sinis. “Jangan bahas itu lagi! Kenapa kalian semua tiba-tiba menentang hubunganku, awalnya semua baik-baik saja. Apa karena Taylor datang semalam dan membawa berita palsu itu, kalian percaya? Demi Tuhan, ini hari pernikahanku,”

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang