PART 60

68K 4K 189
                                    

Satu bulan kemudian....

Taylor turun dari lantai atas setelah bangun dari tidur. Dia langsung menuju dapur dan tersenyum ketika melihat Carlos ada di sana, sedang memasak. “Morning,” kata Taylor, duduk di atas kursi pantry.

Morning.” balas Carlos. Menoleh sekilas dan kembali fokus pada masakannya.

Taylor menopang dagu dengan sebelah tangan, menatap kegiatan Carlos yang sangat rapi. Beberapa piring yang terisi makanan sudah berjejer di hadapannya, ada juga piring yang masih kosong. Carlos sebenarnya bisa menyuruh kepala koki memasak, tapi dia tidak mau. Dia lebih suka Taylor makan masakan buatan dia sendiri, lagipula masakan dia enak.

Taylor tersenyum lebar tanpa dia sadari, penampilan Carlos yang sedang memakai apron terlihat lucu. Dia sampai detik ini masih iri dengan Carlos, pasalnya Carlos lebih hebat memasak daripada Taylor.

Carlos mematikan kompor setelah selesai. Dia menyuruh Taylor sedikit menjauh karena wajan yang dia pegang masih panas dan dekat sekali dengan posisi Taylor. Dia membagi-bagi makanan itu ke piring yang sudah disiapkan, lalu meletakkan wajan tadi ke wastafel.

“Ayo pindah ke meja makan,” ajak Carlos, membawa beberapa piring ke atas meja. Taylor juga membawa piring yang lain ke sana.

Mereka duduk berhadap-hadapan. Carlos tersenyum melihat Taylor yang sangat antusias menyambut sarapannya. Dia langsung mengambil sendok dan garpu, menyantap makanan tersebut. Ada steak daging, sayuran, omelet dan potongan sosis.

“Pelan-pelan, kamu kelihatan seperti tidak makan seminggu saja.” kata Carlos sambil terkekeh. Taylor menatap Carlos tajam.

“Kamu tahu aku sedang hamil anakmu, bawaannya selalu lapar. Kenapa? Aku gendut, ya?” tanya Taylor, sambil memegang pipinya saat menyadari sesuatu, padahal Carlos tidak pernah menyinggung pembicaraan paling sensitif bagi para wanita itu.

“Tidak, kamu hanya tambah chubby saja. Honestly, that’s sexy, apalagi kamu sedang hamil.” jawab Carlos, tersenyum menggoda.

Taylor memutar bola mata. Selalu jawaban yang sama. “Bilang saja kalau aku gendut.” balas Taylor, Carlos hanya menggeleng pelan.

“Kamu tetap sexy, jangan takut aku berpaling karena hatiku hanya untukmu.” kata Carlos, Taylor terkekeh.

“Gombal!”

Mereka sama-sama tertawa, lalu melanjutkan makan dalam diam. Carlos akhir-akhir ini selalu berangkat ke kantor siang hari. Jadi Richard yang harus mengurus beberapa pekerjaan dulu. Kalau ada meeting, baru Carlos berangkat pagi. Lagipula hampir seluruh karyawan Reyns Technology adalah orang-orang Darkest Clan yang ahli dalam dunia teknologi. Jadi tidak mungkin ada yang berkhianat.

Sampai detik ini Taylor tidak tahu sama sekali tentang Darkest Clan, dia tidak akan tahu sampai kapanpun. Itu adalah rahasia Tom sampai mati dan Carlos akan menjaganya. Kemungkinan besar kalau Ashton yang mengambil alih Darkest Clan, dia akan mengekspos dirinya, tidak seperti Tom yang bersembunyi dalam  kegelapan.

Taylor tiba-tiba teringat sesuatu, dia menatap Carlos dengan mata terbelalak. “Carl... aku harus periksa kandungan hari ini. Astaga, aku hampir lupa.” kata Taylor, cepat-cepat menghabiskan makanannya.

“Pelan-pelan Taylor, jadwal pemeriksaannya nanti jam sepuluh, sekarang baru jam delapan. Aku sudah membuat janji dengan Flavia.” kata Carlos.

Taylor menghela napas. “Seharusnya kamu memberitahuku sejak tadi.” balasnya.

Sorry, tadi aku fokus memasak. Ya sudah, sehabis makan kamu bisa langsung mandi. Kita akan menemui Flavia nanti.” kata Carlos, langsung diiyakan Taylor.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang