Pagi menjelang siang, Taylor terbangun dari tidur, dia melihat sebelahnya dan kosong—Carlos sudah tidak ada di tempat. Taylor lalu duduk melihat sekeliling dan menemukan dirinya yang masih full naked tertutupi selimut.
Taylor turun dari ranjang dan menuju kamar mandi, langkahnya terseok-seok karena bagian selangkangannya terasa sakit. Taylor menyalakan air hangat di bathtub, berniat membersihkan tubuhnya yang sedikit lengket.
Setelah air terisi penuh, Taylor masuk ke dalam, berendam sambil memejamkan mata. Rasanya sangat segar, otot-ototnya mulai meregang dan rileks. Tubuhnya sangat pegal akibat kegiatan panas mereka semalam.
Sesudahnya, Taylor keluar dari bathtub dan memakai bathrobe. Dia masih belum membongkar koper dan melihat apa saja isi benda itu. Taylor duduk di tepi ranjang dan membuka koper. Matanya seketika terbelalak melihat isinya—semua adalah lingerie.
Gila! Apa Ibunya tidak berpikir kalau dia tidak mungkin memakai pakaian ini seharian? Taylor menutup koper itu dengan kesal, lalu memasuki walk in closet, mencari pakaian Carlos yang bisa dia pakai. Yang benar saja, dia tidak mungkin keluar dengan pakaian tipis seperti itu.
Yang Taylor temukan hanyalah kemeja Carlos, jadi dia memakai itu dengan pakaian dalam yang sudah melekat di tubuhnya. Kemeja Carlos sangat besar, hingga mencapai atas lututnya. Taylor menghela napas, lalu merapikan rambut yang berantakan, sesudah itu dia keluar dari kamar.
Taylor mengelilingi sepanjang lorong mansion ini, luas dan besar. Dia turun ke lantai bawah melalui anak-anak tangga—ingin mencari keberadaan Carlos, tidak mungkin dia berangkat kerja. Taylor menuju dapur, dia cukup hafal dengan letak-letak ruangan mansion ini.
Sampai di dapur, Taylor terkejut melihat Carlos yang sedang memasak, dia juga baru sadar kalau sejak tadi tidak ada pelayan sama sekali. Carlos menoleh saat merasa ada seseorang yang menatapnya, senyuman langsung terukir di wajah tampan pria itu. “Morning,” sapa Carlos.
“Morning.” balas Taylor, mendekati meja pantry dan melihat Carlos yang sedang menuangkan makanannya ke atas piring.
Carlos meletakkan wajan yang digunakannya tadi ke wastafel, kemudian beralih melihat penampilan Taylor dari atas sampai bawah. “Kenapa kamu memakai kemejaku?” tanya Carlos, tersenyum miring. Taylor terlihat seksi dengan kemeja itu.
“Aku tidak punya baju yang layak untuk dipakai. Isi koperku semuanya adalah lingerie, menyebalkan.” jawab Taylor, masih kesal.
“I see.” balas Carlos sambil terkekeh. Dia lalu mengambil beberapa piring yang terisi makanan itu dan membawanya ke meja makan.
“Kamu sudah tahu kalau itu yang disiapkan Ibuku?” tanya Taylor, menatap tajam Carlos.
“Tidak, aku baru melihatnya tadi pagi.” jawab Carlos santai, Taylor mendengkus lalu duduk di meja makan. “Nanti aku akan menyuruh Richard mengantar pakaianmu, tenang saja. But, kamu terlihat sangat seksi dengan kemeja itu.” kata Carlos sambil mengedipkan sebelah mata.
Wajah Taylor seketika memerah karena malu. “Sejak kapan kamu menjadi Carlos yang err....”
“Sejak aku bertemu denganmu lagi. Aku yakin sejak awal kamu sudah bingung, aku awalnya yang terkesan dingin dan tegas, tiba-tiba berubah menjadi Carlos yang sekarang.” balas Carlos, sambil terkekeh. “Oh ya, morning kiss.” Carlos mendekati Taylor dan mencium bibirnya.
Taylor tersenyum, tidak dapat dipungkiri kalau dia menyukai sifat Carlos yang seperti ini, pria ini mendadak berubah menjadi manis. Berbeda sekali dengan Carlos yang dia kenal selama ini.
“Silahkan dinikmati.” pinta Carlos, Taylor tersenyum dan mengambil piring. Dia iri dengan Carlos yang pandai memasak, pria ini seharusnya sudah bisa menjadi chef.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOUS ATTEINDRE
Romance{COMPLETE/belum direvisi} Taylor Hazel William, semua orang mengenalnya sebagai sekretaris Billionaire paling kaya dan paling terkenal-Carlos Reynalds. Kehidupan Carlos Reynalds tidak pernah lepas dari media dan para wanita yang selalu mengincarnya...