PART 45

75.4K 4.2K 130
                                    

Sampai di Bali, Carlos dan Taylor langsung menuju hotel yang sudah dibooking Richard. Mereka disambut oleh pemilik hotel dengan antusias. Siapa yang tidak senang dengan kedatangan seorang Carlos Reynalds ke sana?

Selagi Carlos berbicara dengan pemilik hotel, Taylor berkeliling melihat lobby yang cukup luas, interiornya dipenuhi berbagai ukiran budaya lokal yang sangat indah. Ada juga berbagai macam benda hias seperti patung dan sebagainya.

Semua benda yang ditangkap mata Taylor sangat asing, tapi dia menyukainya. Carlos kembali mendekati istrinya dan mengajak Taylor memasuki lift—menuju ke kamar mereka. Ditemani pemilik hotel.

Richard dan bodyguard yang lain masuk melalui lift lain. Sampai di lantai tujuan, pemilik hotel langsung membawa pasangan itu ke kamar mereka. Taylor membuka pintu kamar lebih dulu dan masuk, dia sudah penasaran dengan kamarnya.

Taylor memasukkan kartunya di tempat yang tersedia, seketika lampu ruangan menyala. Langsung saja Taylor mengelilingi seluruh ruangan. Ada ruang televisi dan satu kamar yang bersambungan. Ada kamar mandi. Setelah itu dia membuka pintu balkon dan disambut dengan angin laut yang kencang. Ada dua buah kursi dan satu meja kecil di sana.

Carlos masuk ke dalam setelah pemilik hotel pergi, dia menyuruh Richard dan yang lain berjaga di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carlos masuk ke dalam setelah pemilik hotel pergi, dia menyuruh Richard dan yang lain berjaga di luar. Kalau mau istirahat, mereka bisa menyewa kamar. Carlos mencari keberadaan Taylor yang ternyata sedang berdiri di balkon—menikmati udara yang menerpa.

Mereka baru tiba dan hari masih sangat gelap. Taylor yakin dia tidak bisa tidur lagi malam ini, karena di pesawat dia sudah tidur dua kali. Carlos mendekati Taylor dan memeluk wanita itu dari belakang.

“Aku ingin ke pantai.” kata Taylor, Carlos terkejut.

“Besok sore saja, sekarang hari masih gelap.” jawab Carlos. Dia menuju ranjang, membanting tubuhnya ke atas benda empuk itu.

“Kamu mengantuk?” tanya Taylor mendekati suaminya yang sedang menguap, dia tahu kalau Carlos hanya tidur sebentar saja di pesawat.

Carlos mengangguk, sambil memejamkan mata. Taylor tersenyum dan mengecup bibir Carlos sekilas. “Kamu jangan diam-diam keluar tanpa seiizinku. Lebih baik kamu tidur denganku sekarang.” kata Carlos. Mencari posisi yang nyaman di ranjang.

“Memangnya aku bisa kabur—melewati orang-orangmu yang berjaga di depan pintu? Seharusnya kamu membawa Richard saja, ini honeymoon kita.” balas Taylor kesal, Carlos terkekeh.

Carlos membuka matanya, dia menatap Taylor lama, begitupun sebaliknya. Taylor terpekik kecil ketika Carlos tiba-tiba menarik tubuh dia hingga jatuh ke dalam pelukannya. Carlos berbaring miring, memeluk Taylor erat.

“Carl... lepaskan aku!” pinta Taylor, berusaha mendorong dada Carlos agar melepaskannya, tapi pria ini bagaikan batu—keras sekali dan tidak bisa bergerak, tenaga Taylor tidak sekuat itu.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang